Yogyakarta: Warga Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kehilangan belasan ekor ternak.
Kepala Seksi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti, mengatakan warga yang kehilangan ternak yakni PR, warga Bedoyo, Karangsewu, Kecamatan Galur. Ketika itu PR berniat memberi makan ke kandang.
"Setelah sampai di kandang, pemilik melihat 12 ekor kambing sudah tidak ada," kata Noviartuti, Kamis, 1 Agustus 2024.
Sebanyak 12 ekor kambing terdiri atas seekor kambing jantan, 9 ekor kambing induk betina dan dua ekor anak kambing. Saat pertama melihat kandang posisi kosong, PR sempat tak percaya.
"Setelah melihat 12 ekor kambing tidak ada atau hilang, PR mencari di sekeliling kandang namun tidak ditemukan dan melihat bekas jejak kaki kambing di utara kandang," jelasnya.
Noviartuti berkata kandang tersebut berada di tengah kebun cabai. Adapun posisi kandang jauh dari pemukiman warga atau sekitar 300 meter dari rumah pemilik.
Kondisi itulah yang diduga menyebabkan sulit mengontrol situasi. Jarak ratusan meter juga menyebabkan suara dari ternak jika terjadi sesuatu sulit didengar.
"Kandang ini terbuat dari bambu dibuat panggung, terdapat pintu dari bambu dan tidak dikunci atau digembok. Pintu hanya ditali menggunakan tali rafia dan tali tambang. Juga tidak ada orang yang menjaga kandang," kata dia.
Kehilangan 12 ekor kambing membuat PR sekitar Rp22 juta. Setelah dapat laporan, Noviartuti menambahkan, kepolisian kini tengah menyelidiki kasus dugaan pencurian tersebut.
Yogyakarta: Warga Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
kehilangan belasan ekor ternak.
Kepala Seksi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti, mengatakan warga yang kehilangan ternak yakni PR, warga Bedoyo, Karangsewu, Kecamatan Galur. Ketika itu PR berniat memberi makan ke kandang.
"Setelah sampai di kandang, pemilik melihat 12 ekor kambing sudah tidak ada," kata Noviartuti, Kamis, 1 Agustus 2024.
Sebanyak 12 ekor kambing terdiri atas seekor kambing jantan, 9 ekor kambing induk betina dan dua ekor anak kambing. Saat pertama melihat kandang posisi kosong, PR sempat tak percaya.
"Setelah melihat 12 ekor kambing tidak ada atau hilang, PR mencari di sekeliling kandang namun tidak ditemukan dan melihat bekas jejak kaki kambing di utara kandang," jelasnya.
Noviartuti berkata kandang tersebut berada di tengah kebun cabai. Adapun posisi kandang jauh dari pemukiman warga atau sekitar 300 meter dari rumah pemilik.
Kondisi itulah yang diduga menyebabkan sulit mengontrol situasi. Jarak ratusan meter juga menyebabkan suara dari ternak jika terjadi sesuatu sulit didengar.
"Kandang ini terbuat dari bambu dibuat panggung, terdapat pintu dari bambu dan tidak dikunci atau digembok. Pintu hanya ditali menggunakan tali rafia dan tali tambang. Juga tidak ada orang yang menjaga kandang," kata dia.
Kehilangan 12 ekor kambing membuat PR sekitar Rp22 juta. Setelah dapat laporan, Noviartuti menambahkan, kepolisian kini tengah menyelidiki kasus dugaan pencurian tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)