Jakarta: Kabut tebal dan angin kencang menghambat upaya pemadaman kebakaran hutan di Gunung Arjuna-Welirang, Batu, Jawa Timur. Operasi pemadaman menggunakan helikopter kembali dilakukan pada Selasa, 6 Agustus 2019, lantaran kru harus beristirahat.
"Tujuh hari mereka melakukan penerbangan dalam operasi pemadaman kebakaran hutan," kata Pelaksana harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, melalui keterangan tertulis, Senin, 5 Agustus 2019.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Suban Wahyudiono, yang memimpin operasi pemadaman, menjelaskan operasi pertama mencakup wilayah pegunungan Welirang, Kabupaten Mojokerto, yang berdekatan dengan puncak Gunung Arjuna. Dalam operasi itu, BPBD mengidentifikasi dan memetakan enam titik api.
Operasi kedua, dia melanjutkan, meliputi kegiatan pembasahan di tujuh titik api di puncak Gunung Arjuna, wilayah Kota Batu, yang telah dipadamkan sebelumnya.
"Kondisi cuaca menyebabkan helikopter sempat tidak dapat melakukan pemadaman di wilayah Gunung Welirang karena titik api tertutup kabut tebal," kata dia
Baca: Kebakaran Gunung Arjuna Berpotensi Menyebabkan Banjir Bandang
Dia menambahkan helikopter kembali ke lokasi Gunung Welirang setelah kabut tebal terpantau sudah bergeser. Penyiraman untuk memadamkan api dilakukan tiga kali di Gunung Welirang.
Suban mengungkap operasi helikopter untuk pemadaman kebakaran dihentikan pukul 15.00 WIB pada Minggu, 4 Agustus 2019 sesuai rekomendasi dari otoritas penerbangan. Dia memastikan pemadaman dengan water bombing masih perlu dilakukan, karena kepulan asap dan bara api masih terpantau di sebagian Gunung Arjuna dan Gunung Welirang.
Selanjutnya, pendinginan juga dilakukan di wilayah pegunungan Panderman Kota Batu yang dipetakan terdapat satu titik api. Pemadaman di wilayah ini dilakukan dengan helikopter yang diterbangkan pada hari yang sama Minggu, 4 Agustus 2019, pukul 09.00 WIB.
Baca: Kebakaran Gunung Arjuna Mengancam Keberlangsungan Air di Jatim
Jakarta: Kabut tebal dan angin kencang menghambat upaya pemadaman kebakaran hutan di Gunung Arjuna-Welirang, Batu, Jawa Timur. Operasi pemadaman menggunakan helikopter kembali dilakukan pada Selasa, 6 Agustus 2019, lantaran kru harus beristirahat.
"Tujuh hari mereka melakukan penerbangan dalam operasi pemadaman kebakaran hutan," kata Pelaksana harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, melalui keterangan tertulis, Senin, 5 Agustus 2019.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Suban Wahyudiono, yang memimpin operasi pemadaman, menjelaskan operasi pertama mencakup wilayah pegunungan Welirang, Kabupaten Mojokerto, yang berdekatan dengan puncak Gunung Arjuna. Dalam operasi itu, BPBD mengidentifikasi dan memetakan enam titik api.
Operasi kedua, dia melanjutkan, meliputi kegiatan pembasahan di tujuh titik api di puncak Gunung Arjuna, wilayah Kota Batu, yang telah dipadamkan sebelumnya.
"Kondisi cuaca menyebabkan helikopter sempat tidak dapat melakukan pemadaman di wilayah Gunung Welirang karena titik api tertutup kabut tebal," kata dia
Baca: Kebakaran Gunung Arjuna Berpotensi Menyebabkan Banjir Bandang
Dia menambahkan helikopter kembali ke lokasi Gunung Welirang setelah kabut tebal terpantau sudah bergeser. Penyiraman untuk memadamkan api dilakukan tiga kali di Gunung Welirang.
Suban mengungkap operasi helikopter untuk pemadaman kebakaran dihentikan pukul 15.00 WIB pada Minggu, 4 Agustus 2019 sesuai rekomendasi dari otoritas penerbangan. Dia memastikan pemadaman dengan
water bombing masih perlu dilakukan, karena kepulan asap dan bara api masih terpantau di sebagian Gunung Arjuna dan Gunung Welirang.
Selanjutnya, pendinginan juga dilakukan di wilayah pegunungan Panderman Kota Batu yang dipetakan terdapat satu titik api. Pemadaman di wilayah ini dilakukan dengan helikopter yang diterbangkan pada hari yang sama Minggu, 4 Agustus 2019, pukul 09.00 WIB.
Baca: Kebakaran Gunung Arjuna Mengancam Keberlangsungan Air di Jatim Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)