Tangerang: Sektor hotel dan restoran di Kota Tangerang berada dalam tahap pemulihan seiring penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hal tersebut terlihat dari tingkat hunian atau okupansi hotel serta pengunjung restoran mengalami peningkatan 40 persen.
"Okupansi dari 20 hingga 40 persen, meskipun jauh dari target, ada tanda-tanda akan bangkit," kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangerang, Oman Jumansyah, Senin, 13 September 2021.
Baca: 10 Mahasiswa UNS Ditangkap saat Bentangkan Poster 'Sambut' Jokowi
Oman menuturkan keterpurukan sektor hotel dan restoran di Kota Tangerang terjadi saat awal pandemi covid-19 pada 2020. Dia berharap ada stimulus dari pemerintah untuk meringankan beban para pengusaha hotel yang masih terpuruk.
"Saat ini stimulus yang diberikan Pemkot Tangerang yakni keringanan membayar pajak. Kami berharap ada juga relaksasi keringanan, untuk mengurangi biaya operasional," jelasnya.
Oman mengaku Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah memberikan stimulus terhadap para pelaku usaha hotel dan restoran di wilayahnya. Namun hanya 60 persen yang mendapatkan anggaran lantaran beberapa hotel dan restoran terkendala pada Nomor Induk Berusaha (NIB).
"Tapi kami dapat itu sudah bersyukur. Karena uang itu digunakan untuk gaji, bayar hutang dan lain-lain," ungkapnya.
Menurut Oman meski telah mendapat stimulus tersebut, perkembangan hotel dan restoran di Kota Tangerang tetap terhambat. Sebab pandemi covid-19 yang hingga kini masih ada menjadi mimpi buruk keberlangsungan bisnis.
"Bahkan, saat PPKM level 4, hampir 80 persen teman-teman tutup baik hotel dan restoran. Tapi sekarang level 2 mulai agak membaik. Mudah-mudahan terus membaik ke zona hijau, jadi harapan kita bisnis hotel dan restauran menggeliat kembali," ujarnya.
Tangerang: Sektor hotel dan restoran di Kota Tangerang berada dalam tahap pemulihan seiring penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (
PPKM). Hal tersebut terlihat dari tingkat hunian atau okupansi hotel serta pengunjung restoran mengalami peningkatan 40 persen.
"Okupansi dari 20 hingga 40 persen, meskipun jauh dari target, ada tanda-tanda akan bangkit," kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangerang, Oman Jumansyah, Senin, 13 September 2021.
Baca:
10 Mahasiswa UNS Ditangkap saat Bentangkan Poster 'Sambut' Jokowi
Oman menuturkan keterpurukan sektor hotel dan restoran di Kota Tangerang terjadi saat awal pandemi covid-19 pada 2020. Dia berharap ada stimulus dari pemerintah untuk meringankan beban para pengusaha hotel yang masih terpuruk.
"Saat ini stimulus yang diberikan Pemkot Tangerang yakni keringanan membayar pajak. Kami berharap ada juga relaksasi keringanan, untuk mengurangi biaya operasional," jelasnya.
Oman mengaku Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah memberikan stimulus terhadap para pelaku usaha hotel dan restoran di wilayahnya. Namun hanya 60 persen yang mendapatkan anggaran lantaran beberapa hotel dan restoran terkendala pada Nomor Induk Berusaha (NIB).
"Tapi kami dapat itu sudah bersyukur. Karena uang itu digunakan untuk gaji, bayar hutang dan lain-lain," ungkapnya.
Menurut Oman meski telah mendapat stimulus tersebut, perkembangan hotel dan restoran di Kota Tangerang tetap terhambat. Sebab pandemi covid-19 yang hingga kini masih ada menjadi mimpi buruk keberlangsungan bisnis.
"Bahkan, saat PPKM level 4, hampir 80 persen teman-teman tutup baik hotel dan restoran. Tapi sekarang level 2 mulai agak membaik. Mudah-mudahan terus membaik ke zona hijau, jadi harapan kita bisnis hotel dan restauran menggeliat kembali," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)