"Ada ratusan rumah yang sampai sekarang masih tertimbun material dan abu vulkanis," kata Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang, Rabu, 8 Desember 2021.
Dua desa itu adalah Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Beberapa dusun seperti Dusun Curah Kobokan dan Kampung Renteng, jadi wilayah terparah terdampak erupsi Gunung Semeru.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca juga: Terimbas Abu Semeru, Petani Cabai Supiturang Panen Dini
"Di sana banyak rumah warga yang hanya tinggal atapnya saja yang kelihatan, sehingga kategorinya amat sangat parah. Sehingga kami teman-teman yang asesmen fasum (fasilitas umum) hanya bisa mendata dari data yang ada di desa," katanya.
Namun, lanjut Joko, pihaknya masih belum memetakan secara pasti berapa rumah yang mengalami kerusakan. Ia mengaku tidak mengetahui kondisi rumah awalnya seperti apa.
"Kami sampai saat ini masih belum bisa mengidentifikasi, karena kami tidak tahu kondisi rumah awalnya seperti apa, jadi belum bisa kami petakan," terang dia.