Surabaya: Jawa Timur (Jatim) adalah provinsi dengan angka kematian akibat covid-19 tertinggi nasional. Satgas Penanganan Covid-19 Jatim pun melakukan beberapa upaya untuk menekan mortalitas covid-19.
"Memang PR (pekerjaan rumah) kita sekarang menekan angka kematian. Angkanya memang tinggi, diikuti juga kenaikan kasus yang tinggi," kata Ketua Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, di Surabaya, Kamis, 5 Agustus 2021.
Meski demikian, persentase angka kematian covid-19 di Jatim mulai menurun sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat diberlakukan hingga saat ini. Kasus kematian covid-19 sebelum PPKM Darurat sebesar 7,15 persen dan kini menjadi 6,82 persen per Rabu, 4 Agustus 2021.
Oleh karena itu, lanjut Joni, seluruh jajaran Forkopimda Jatim terus berupaya keras menurunkan angka kematian di Jatim. Di antaranya memperluas dan memperbesar triase IGD, menambah tempat isolasi mandiri (isoman), dan intens memantau pasien yang isoman untuk memastikan kondisinya aman.
Joni juga menyebutkan tingkat kematian pasien covid-19 meningkat tajam, terutama pada Juli 2021. Menurutnya, tingginya angka kematian itu disebabkan banyak pasien covid-19 yang telat datang ke rumah sakit.
"Jadi banyak yang datang kondisinya sudah buruk, akhirnya belum masuk ke ruang perawatan, baru di IGD sudah meninggal," terang dia.
Baca: Vaksin Merdeka Candi, Polres Kudus Ditarget 2.000 Dosis Perhari
Ia berpesan kepada masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Semakin masyarakat patuh, dia yakin penyebaran covid-19 bisa ditekan seminimal mungkin.
"Kuratif ini kan hilir seperti rumah sakit, pelayanan kesehatan dan lainnya. Kuncinya tetap di hulu, yakni protokol kesehatan ketat, masyarakat tidak berkerumun," beber Joni.
Data Satgas Covid-19 pusat mencatat angka kematian covid-19 di Jatim tertinggi sebanyak 21.670. Disusul Jawa Tengah sebanyak 20.947 dan DKI Jakarta sebanyak 12.531.
Surabaya: Jawa Timur (Jatim) adalah provinsi dengan angka kematian akibat
covid-19 tertinggi nasional.
Satgas Penanganan Covid-19 Jatim pun melakukan beberapa upaya untuk menekan mortalitas covid-19.
"Memang PR (pekerjaan rumah) kita sekarang menekan angka kematian. Angkanya memang tinggi, diikuti juga kenaikan kasus yang tinggi," kata Ketua Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, di Surabaya, Kamis, 5 Agustus 2021.
Meski demikian, persentase angka kematian covid-19 di Jatim mulai menurun sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat diberlakukan hingga saat ini. Kasus kematian covid-19 sebelum PPKM Darurat sebesar 7,15 persen dan kini menjadi 6,82 persen per Rabu, 4 Agustus 2021.
Oleh karena itu, lanjut Joni, seluruh jajaran Forkopimda Jatim terus berupaya keras menurunkan angka kematian di Jatim. Di antaranya memperluas dan memperbesar triase IGD, menambah tempat isolasi mandiri (isoman), dan intens memantau pasien yang isoman untuk memastikan kondisinya aman.
Joni juga menyebutkan tingkat kematian pasien covid-19 meningkat tajam, terutama pada Juli 2021. Menurutnya, tingginya angka kematian itu disebabkan banyak pasien covid-19 yang telat datang ke rumah sakit.
"Jadi banyak yang datang kondisinya sudah buruk, akhirnya belum masuk ke ruang perawatan, baru di IGD sudah meninggal," terang dia.
Baca:
Vaksin Merdeka Candi, Polres Kudus Ditarget 2.000 Dosis Perhari
Ia berpesan kepada masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Semakin masyarakat patuh, dia yakin penyebaran covid-19 bisa ditekan seminimal mungkin.
"Kuratif ini kan hilir seperti rumah sakit, pelayanan kesehatan dan lainnya. Kuncinya tetap di hulu, yakni protokol kesehatan ketat, masyarakat tidak berkerumun," beber Joni.
Data Satgas Covid-19 pusat mencatat angka kematian covid-19 di Jatim tertinggi sebanyak 21.670. Disusul Jawa Tengah sebanyak 20.947 dan DKI Jakarta sebanyak 12.531.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)