Palembang: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu maksimum di Sumatra Selatan (Sumsel) mengalami suhu ekstrem yakni mencapai 37,2 derajat celcius pada musim kemarau Oktober 2023.
Suhu ekstrem 37,2 derajat celcius itu tercatat tertinggi dalam periode Oktober yang sama dalam 48 tahun terakhir.
“Sebelumnya suhu maksimum di Sumsel tertinggi juga terjadi pada 2019 yakni 37,4 derajat celcius dan 2015 lalu yakni 37,2 derajat celcius," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Wandayantolis memprediksi suhu ekstrem di Sumsel akan melebihi dari 37,2 derajat celcius hingga akhir Oktober mendatang. Lantaran periode puncak suhu maksimum belum dilewati.
"Penyebabnya musim kemarau ditambah fenomena El Nino dan posisi matahari yang mulai bergerak ke selatan mendorong peningkatan suhu udara di wilayah Sumsel,” jelasnya.
Selain itu wilayah Sumsel juga diprediksi mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) yang terjadi secara berturut-turut.
Bahkan 30 hari kedepan beberapa wilayah di Sumsel tidak akan turun hujan sehingga akan menyebabkan kekeringan.
Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama yang terpapar langsung matahari.
"Masyarakat juga harus memperbanyak konsumsi air putih untuk mengurangi dehidrasi. Serta menggunakan pelindung seperti topi, kacamata gelap, dan baju berlengan panjang," ungkapnya.
Palembang: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu maksimum di Sumatra Selatan (Sumsel) mengalami suhu
ekstrem yakni mencapai 37,2 derajat celcius pada
musim kemarau Oktober 2023.
Suhu ekstrem 37,2 derajat celcius itu tercatat tertinggi dalam periode Oktober yang sama dalam 48 tahun terakhir.
“Sebelumnya suhu maksimum di Sumsel tertinggi juga terjadi pada 2019 yakni 37,4 derajat celcius dan 2015 lalu yakni 37,2 derajat celcius," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Wandayantolis memprediksi suhu ekstrem di Sumsel akan melebihi dari 37,2 derajat celcius hingga akhir Oktober mendatang. Lantaran periode puncak suhu maksimum belum dilewati.
"Penyebabnya musim kemarau ditambah fenomena El Nino dan posisi matahari yang mulai bergerak ke selatan mendorong peningkatan suhu udara di wilayah Sumsel,” jelasnya.
Selain itu wilayah Sumsel juga diprediksi mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) yang terjadi secara berturut-turut.
Bahkan 30 hari kedepan beberapa wilayah di Sumsel tidak akan turun hujan sehingga akan menyebabkan kekeringan.
Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama yang terpapar langsung matahari.
"Masyarakat juga harus memperbanyak konsumsi air putih untuk mengurangi dehidrasi. Serta menggunakan pelindung seperti topi, kacamata gelap, dan baju berlengan panjang," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)