Rangkasbitung: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mencatat 216 rumah di sejumlah desa di Kecamatan Leuwidamar terendam banjir. Kondisi tersebut diakibatkan Sungai Cisimeut meluap setelah hujan lebat disertai angin kencang dan petir, pada Jumat malam, 26 April 2024.
"Bencana banjir itu sudah kembali surut dan tidak ada korban jiwa," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Agust Riza Faesal, saat dikonfirmasi di Rangkasbitung, Sabtu, 27 April 2024.
Banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Leuwidamar akibat Sungai Cisimeut meluap. Jumlah rumah terendam banjir 216 unit.
BPBD Lebak saat ini menyalurkan bantuan logistik, berupa beras dan lauk pauk, untuk meringankan beban masyarakat terdampak banjir tersebut.
"Kami berharap bantuan beras untuk masyarakat yang terkena banjir sebanyak 216 kepala keluarga bisa terpenuhi ketersediaan pangan," jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan sehubungan dengan hujan lebat disertai angin kencang dan petir di daerah ini masih berpeluang.
Potensi bencana alam itu, di antaranya banjir, tanah bergerak, longsor, puting beliung, dan gelombang tinggi.
Oleh karena itu, peringatan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan harus dikeluarkan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material lebih besar.
Peluang cuaca buruk tersebut di Kabupaten Lebak pada sore hingga malam hari dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat.
"Kami minta warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam jika intensitas curah hujan tinggi lebih baik mengungsi ke tempat yang lebih aman," ungkapnya.
Sejumlah warga yang terdampak bencana alam di Kecamatan Leuwidamar mengaku lega dengan adanya bantuan logistik disalurkan BPBD setempat kepada mereka.
"Kami berharap bantuan logistik itu dapat memenuhi ketersediaan pangan keluarga selama dua pekan ke depan," kata Rohman (45), warga Desa Wantisari, Kecamatan Leuwidamar.
Rangkasbitung: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mencatat 216 rumah di sejumlah desa di Kecamatan Leuwidamar terendam
banjir. Kondisi tersebut diakibatkan Sungai Cisimeut meluap setelah hujan lebat disertai angin kencang dan petir, pada Jumat malam, 26 April 2024.
"Bencana banjir itu sudah kembali surut dan tidak ada korban jiwa," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Agust Riza Faesal, saat dikonfirmasi di Rangkasbitung, Sabtu, 27 April 2024.
Banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Leuwidamar akibat Sungai Cisimeut meluap. Jumlah rumah terendam banjir 216 unit.
BPBD Lebak saat ini menyalurkan bantuan logistik, berupa beras dan lauk pauk, untuk meringankan beban masyarakat terdampak banjir tersebut.
"Kami berharap bantuan beras untuk masyarakat yang terkena banjir sebanyak 216 kepala keluarga bisa terpenuhi ketersediaan pangan," jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan sehubungan dengan hujan lebat disertai angin kencang dan petir di daerah ini masih berpeluang.
Potensi bencana alam itu, di antaranya banjir, tanah bergerak, longsor, puting beliung, dan gelombang tinggi.
Oleh karena itu, peringatan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan harus dikeluarkan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material lebih besar.
Peluang cuaca buruk tersebut di Kabupaten Lebak pada sore hingga malam hari dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat.
"Kami minta warga yang tinggal di lokasi rawan bencana alam jika intensitas curah hujan tinggi lebih baik mengungsi ke tempat yang lebih aman," ungkapnya.
Sejumlah warga yang terdampak bencana alam di Kecamatan Leuwidamar mengaku lega dengan adanya bantuan logistik disalurkan BPBD setempat kepada mereka.
"Kami berharap bantuan logistik itu dapat memenuhi ketersediaan pangan keluarga selama dua pekan ke depan," kata Rohman (45), warga Desa Wantisari, Kecamatan Leuwidamar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)