Tasikmalaya: Ketua Lembaga Transparansi Anggaran dan Anti Korupsi Indonesia (Lemtaki), Edy Susilo mengapresiasi langkah Bareskrim Mabes Polri yang menyelidiki kasus tambang ilegal di Tasikmalaya Jawa Barat. Ia menilai langkah Polri sangat tepat, karena kasus tambang ilegal di Tasikmalaya selama ini terkesan tak tersentuh hukum.
"Kami sangat mengapresiasi kepada Bareskrim Mabes Polri yang sudah bekerja maksimal melakukan penyelidikan kasus tambang ilegal di kabupaten Tasikmalaya," kata Edy dalam keterangannya, Rabu, 3 Januari 2024.
Menurut Edy, saat ini Bareskrim Polri sudah memulai penyelidikan dengan memintai keterangan dari pihak-pihak terkait, termasuk dinas yang berkaitan dengan sektor pertambangan di Jawa Barat. Di antaranya Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat dan Kepala KPH Perhutani Tasikmalaya.
"Ini penting karena diduga penyerobotan tambang ilegal tersebut terjadi di lokasi KPH Perhutani Tasikmalaya," jelasnya.
"Untuk hal ini, kami Lemtaki menilai Bareskrim sedang menjalankan penegakan secara serius dan profesional yang tentunya akan segera ditindak lanjuti dengan pemanggilan para pelakunya," imbuhnya.
Edy menegaskan pihaknya akan terus mengawal kasus tambang ilegal di Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut. Pihaknya akan terus mengawal kasus tambang emas ilegal Tasikmalaya ini hingga meja pengadilan.
Katanya, jika ada kemandekan proses penegakan hukum, akan ditidaklanjuti dengan audensi dan aksi ke DPR RI agar turut mengawasi kasus tambang emas ilagal yang telah merugikan aset negara dan merusak lingkungan ini.
"Tidak ada celah pembenaran untuk kasus Tambang ilegal Tasikmalaya yang belum mengantongi izin tetapi sudah berjalan bertahun tahu. Atas hal ini kami percaya kepada Polri sebagai pilar utama penegakan hukum."
Lemtaki juga sudah berkoordinasi dengan Komisi III DPR RI, KLHK dan Kejagung RI untuk mengawal kasus yang sudah berlangsung puluhan tahun namun terkesan dibiarkan tersebut.
"Ini sudah lama, tapi aparat diduga selalu mendapatkan asupan, sehingga kasus ini selalu selesai di bawah meja, tak pernah selesai dengan baik," pungkasnya
Tasikmalaya: Ketua Lembaga Transparansi Anggaran dan Anti Korupsi Indonesia (Lemtaki), Edy Susilo mengapresiasi langkah Bareskrim Mabes Polri yang menyelidiki kasus tambang ilegal di Tasikmalaya Jawa Barat. Ia menilai langkah Polri sangat tepat, karena
kasus tambang ilegal di Tasikmalaya selama ini terkesan tak tersentuh hukum.
"Kami sangat mengapresiasi kepada
Bareskrim Mabes Polri yang sudah bekerja maksimal melakukan penyelidikan kasus tambang ilegal di kabupaten Tasikmalaya," kata Edy dalam keterangannya, Rabu, 3 Januari 2024.
Menurut Edy, saat ini Bareskrim Polri sudah memulai penyelidikan dengan memintai keterangan dari pihak-pihak terkait, termasuk dinas yang berkaitan dengan sektor pertambangan di Jawa Barat. Di antaranya Kepala Dinas ESDM
Provinsi Jawa Barat dan Kepala KPH Perhutani Tasikmalaya.
"Ini penting karena diduga penyerobotan tambang ilegal tersebut terjadi di lokasi KPH Perhutani Tasikmalaya," jelasnya.
"Untuk hal ini, kami Lemtaki menilai Bareskrim sedang menjalankan penegakan secara serius dan profesional yang tentunya akan segera ditindak lanjuti dengan pemanggilan para pelakunya," imbuhnya.
Edy menegaskan pihaknya akan terus mengawal kasus tambang ilegal di Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut. Pihaknya akan terus mengawal kasus tambang emas ilegal Tasikmalaya ini hingga meja pengadilan.
Katanya, jika ada kemandekan proses penegakan hukum, akan ditidaklanjuti dengan audensi dan aksi ke DPR RI agar turut mengawasi kasus tambang emas ilagal yang telah merugikan aset negara dan merusak lingkungan ini.
"Tidak ada celah pembenaran untuk kasus Tambang ilegal Tasikmalaya yang belum mengantongi izin tetapi sudah berjalan bertahun tahu. Atas hal ini kami percaya kepada Polri sebagai pilar utama penegakan hukum."
Lemtaki juga sudah berkoordinasi dengan Komisi III DPR RI, KLHK dan Kejagung RI untuk mengawal kasus yang sudah berlangsung puluhan tahun namun terkesan dibiarkan tersebut.
"Ini sudah lama, tapi aparat diduga selalu mendapatkan asupan, sehingga kasus ini selalu selesai di bawah meja, tak pernah selesai dengan baik," pungkasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)