3 Jenazah Korban KKB Asal NTT Tiba di Labuan Bajo
Antara • 18 Juli 2022 12:26
Labuan Bajo: Tiga jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) tiba di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Tiga jenazah korban tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo pada pukul 09.30 Wita menggunakan Pesawat Batik Air dari Surabaya, Jawa Timur.
Berdasarkan informasi, ketiga korban itu, yakni Paulus Watu (23) dan Hubertus Goti (41) asal Kabupaten Ngada, sedangkan satu korban lain bernama Johanes Rangkas (26) asal Kabupaten Manggarai.
Kini jenazah korban telah berada di dalam mobil ambulans yang terparkir di halaman Gedung Kargo Bandara Komodo. Kepulangan jenazah ke kampung halaman masing-masing tengah menanti koordinasi dengan keluarga.
Para korban merupakan tiga dari delapan korban meninggal dalam penembakan di Nduga, Papua, Sabtu, 16 Juli 2022.
Sementara itu Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan keprihatinan dan duka cita mendalam terhadap korban penyerangan kelompok bersenjata di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua.
"PGI menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam atas jatuhnya 10 orang korban dan 2 orang kritis, termasuk Pendeta Eliaser Baner, Pendeta Gereja Kemah Injil Indonesia," kata Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Henrek Lokra, Senin, 18 Juli 2022.
Henrek menyebutkan 10 korban tersebut diduga meninggal akibat penembakan oleh kelompok bersenjata di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu, 16 Juli 2022.
Bagi Henrek, peristiwa tersebut menambah jumlah korban dari sekian banyak peristiwa pembunuhan yang terjadi di Papua.
Dia pun meminta Pemerintah membentuk tim investigasi independen untuk mengusut kejadian pembunuhan masyarakat sipil di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua.
"Kami mendorong gereja-gereja di Tanah Papua untuk terus melakukan upaya kemanusiaan, sebagaimana perlu, untuk masyarakat di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, dan di sekitarnya," jelasnya.
Selain itu, ia juga berharap TNI/Polri melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan terjadinya peristiwa serupa serta menciptakan masyarakat yang damai dengan pendekatan kultural.
"Kami mendorong koalisi kemanusiaan untuk terus melakukan upaya sebagaimana diperlukan dalam rangka mengungkapkan fakta dan advokasi kemanusiaan di Tanah Papua ke depannya," ujar dia.
Henrek berharap upaya tersebut dapat menuai perhatian untuk perbaikan kondisi Papua dari segala aspek kehidupan Papua.
Dia pun meminta Pemerintah membentuk tim investigasi independen untuk mengusut kejadian pembunuhan masyarakat sipil di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua.
"Kami mendorong gereja-gereja di Tanah Papua untuk terus melakukan upaya kemanusiaan, sebagaimana perlu, untuk masyarakat di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, dan di sekitarnya," jelasnya.
Selain itu, ia juga berharap TNI/Polri melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan terjadinya peristiwa serupa serta menciptakan masyarakat yang damai dengan pendekatan kultural.
"Kami mendorong koalisi kemanusiaan untuk terus melakukan upaya sebagaimana diperlukan dalam rangka mengungkapkan fakta dan advokasi kemanusiaan di Tanah Papua ke depannya," ujar dia.
Henrek berharap upaya tersebut dapat menuai perhatian untuk perbaikan kondisi Papua dari segala aspek kehidupan Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)