Lem,bata:Maria Peni Atawolo, warga Desa Balurebong, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 1 Februari 2023. Ia keburu meninggal saat sedang ditandu menuju Puskesmas Pembantu (Pustu) terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
"Jauhnya jarak antara tempat tinggalnya ditambah kondisi jalan yang menanjak dan licin karena hujan, menyebabkan terlambat mendapat pertolongan medis," kata Fransiskus salah satu kerabat korban.
Menurut Fransiskus, pasien yang sedang sakit itu ditandu dari Pantai Selatan Bobu menuju Dusun Lewoheba, Desa Balurebong dengan berjalan kaki dengan jarak tempuh kurang lebih tujuh kilometer.
Kerabat pasien itu harus melewati jalan rusak yang dibangun melalui program Jalan Usaha Tani (JUT) kurang lebih 10 tahun lalu. Jalan tersebut kemudian tidak dipelihara dengan baik dan pada
2020 mengalami kerusakan parah akibat badai Seroja.
Jalan yang sudah di bangun itu ikut hanyut tergerus banjir Soraja. Akibatnya, pada saat hujan ruas jalan tersebut licin dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Untuk dapat mengakses Puskesmas terdekat yang berjarak tujuh kilometer, kerabat pasien itu terpaksa menandu korban yang digantung pada sebuah bambu dan di balut kain.
Sayangnya, meski berjuang keras, nyawa Maria Peni Atawolo tidak dapat tertolong. Pasien tersebut meninggal dalam perjalanan menuju Pustu yang terletak di Dusun Lewoheba, Desa Balurebong. Jenazah kemudian dibawa kembali Kerabatnya ke Dusun Bobu, dengan cara ditandu lagi untuk dikebumikan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Lem,bata:Maria Peni Atawolo, warga Desa Balurebong, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 1 Februari 2023. Ia keburu meninggal saat sedang ditandu menuju Puskesmas Pembantu (Pustu) terdekat untuk mendapatkan
perawatan medis.
"Jauhnya jarak antara tempat tinggalnya ditambah
kondisi jalan yang menanjak dan licin karena hujan, menyebabkan terlambat mendapat pertolongan medis," kata Fransiskus salah satu kerabat korban.
Menurut Fransiskus,
pasien yang sedang sakit itu ditandu dari Pantai Selatan Bobu menuju Dusun Lewoheba, Desa Balurebong dengan berjalan kaki dengan jarak tempuh kurang lebih tujuh kilometer.
Kerabat pasien itu harus melewati jalan rusak yang dibangun melalui program Jalan Usaha Tani (JUT) kurang lebih 10 tahun lalu. Jalan tersebut kemudian tidak dipelihara dengan baik dan pada
2020 mengalami kerusakan parah akibat badai Seroja.
Jalan yang sudah di bangun itu ikut hanyut tergerus banjir Soraja. Akibatnya, pada saat hujan ruas jalan tersebut licin dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Untuk dapat mengakses Puskesmas terdekat yang berjarak tujuh kilometer, kerabat pasien itu terpaksa menandu korban yang digantung pada sebuah bambu dan di balut kain.
Sayangnya, meski berjuang keras, nyawa Maria Peni Atawolo tidak dapat tertolong. Pasien tersebut meninggal dalam perjalanan menuju Pustu yang terletak di Dusun Lewoheba, Desa Balurebong. Jenazah kemudian dibawa kembali Kerabatnya ke Dusun Bobu, dengan cara ditandu lagi untuk dikebumikan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)