ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Pergerakan Tanah di Tasikmalaya Meluas, Warga Pilih Tinggalkan Rumah

Media Indonesia • 29 September 2022 17:57
Tasikmalaya: Pergerakan tanah di Kampung Babakan Jeruk, Desa Singajaya, Desa Batumekar, Kecamatan Cibalong dan Kampung Ciketug, Kedusunan Ciomas, Desa Parakanhonje, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, semakin meluas. Warga mulai meninggalkan rumahnya.
 
Kerusakan rumah semakin parah. Dinding tembok retak, lantai dan jalan terbelah. 
 
Seorang pemilik rumah, Ela Nurela, 48, warga Kampung Ciketug, mengatakan pergerakan tanah yang terjadi baru pertama kali terjadi di kampunya. Kejadian ini membuat warga takut tinggal di rumah. 

"Rumah yang kami tempati kondisinya miring, pada bagian dinding tembok belah, di lantai tengah amblas dan di pekarangan rumah juga terlihat belah-belah. Akan tetapi, pergerakan ini membuat semua tetangga rumah termasuk anak-anak ketakutan roboh dan kami terpaksa harus mengosongkan rumah yang mana telah lama menempatinya bersama suami," kata Ela, Kamis, 29 September 2022.
 
Baca: Pergerakan Tanah Menerjang 2 Kecamatan, Puluhan Rumah di Tasikmalaya Rusak

Sementara itu, Kepala Desa Parakanhonje, Bantarkalong, Abduloh, mengatakan bencana pergerakan tanah membuat warga mengosongkan rumah mereka . Sebab, pergerakan tanah setiap harinya makin terasa.
 
"Untuk rumah yang terdampak di Kecamatan Bantarkalong semuanya itu ada 40 rumah dan yang mengalami kerusakan berat sekarang ini tercatat ada tiga unit rumah dan yang lainnya rusak ringan seperti hal dinding tembok belah, lantai kerampik pecah. Akan tetapi, kerusakan yang paling berat berupa atap rumahnya ada penurunan, dinding tembok langsung roboh termasuk pintu kamar sulit dibuka," ujarnya.
 
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Tasikmalaya Irwan mengatakan pergerakan tanah yang terjadi Kecamatan Bantarkalong dan Cibalong sudah meluas hingga menyebabkan banyak warga panik. 
 
"Bencana pergerakan tanah yang terjadi, kami sudah mengajukan surat ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan pengecekan kondisi tanah di lokasi pergerakan tanah itu. Apakah di sana masih layak untuk dihuni atau tidak," tutur Irwan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan