Dokumentasi sejumlah pekerja Pemkot Surabaya melakukan pemeliharaan penambalan jalan berlubang di salah satu kawasan Kota Surabaya. FOTO ANTARA/HO-Abdullah Rifai
Dokumentasi sejumlah pekerja Pemkot Surabaya melakukan pemeliharaan penambalan jalan berlubang di salah satu kawasan Kota Surabaya. FOTO ANTARA/HO-Abdullah Rifai

366 Ruas Jalan di Surabaya Rusak Akibat Genangan Air Hujan

Antara • 15 Maret 2022 12:09
Surabaya: Sebanyak 366 ruas jalan di Kota Surabaya, Jawa Timur, mengalami kerusakan atau berlubang akibat genangan air hujan yang terjadi selama musim hujan.
 
"Kami minta Pemkot Surabaya melakukan perbaikan jalan rusak setelah musim hujan berakhir," kata anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya, William Wirakusuma, di Surabaya, Selasa, 15 Maret 2022.
 
Baca: Polisi Bakar Kekasih di Muara Enim Sudah Beristri dan Beranak 2

Dia menjelaskan ruas jalan yang rusak tersebut hampir merata di seluruh wilayah Kota Surabaya. Salah satu ruas jalan yang terendam banjir cukup parah di Jalan Tidar menuju Jalan Petemon Surabaya. Tidak hanya itu banjir parah juga terjadi di kawasan Sidotopo.
 
Ia menyebut kerusakan jalan akibat hujan cukup variatif, mulai dari yang ringan, sedang, hingga berat. "Setiap ruas jalan tingkat kerusakan berberbeda beda. Ada yang terlihat banyak lubangnya dalam satu ruas jalan,  ada juga hanya beberapa lubang saja," jelasnya.
 
William mengatakan Pemkot Surabaya telah mengalokasikan sekitar Rp30 miliar dari APBD Surabaya 2022 untuk perbaikan jalan. Untuk itu, pihaknya meminta Pemkot Surabaya melakukan perbaikan jalan rusak.
 
"Saya menerima banyak keluhan dari warga. Ini kan membahayakan pengguna jalan," ungkapnya.
 
Menurutnya pembangunan jalan harus sesuai dengan standar Nasional yakni terpenuhinya International Roughness Index (IRI) atau ketidakrataan permukaan jalan.
 
Semakin besar nilai IRI (dalam satuan m/km), semakin buruk keadaan permukaan jalannya. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan.
 
"Saya mengusulkan pelapisan ulang jalan (overlay) harus dikerok terlebih dahulu dan diberi landasan agar jalan tidak bergelombang atau menonjol. Selain itu, semua jalan yang ada manhole harus rata dengan jalan. Misalnya, di Jalan Jemur Andayani, Sidotopo Wetan, dan Simo," ujar William.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan