"Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan dua kali. Masing-masing di masa arus mudik dan nanti akan dilakukan di masa arus balik," kata Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Nurworo, di Terminal Giwangan, Yogyakarta, Rabu, 27 April 2022.
Baca: Polisi Siapkan Kantong Parkir Antisipasi Penumpukan Kendaraan di Pelabuhan Merak
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia menjelaskan kondisi kesehatan dan fisik yang prima menjadi syarat utama agar pengemudi dan kru bus bisa menjalankan tugasnya dengan baik yaitu mengantar penumpang sampai ke tujuan dengan selamat.
"Apalagi, pekerjaan sopir sangat melelahkan dan membutuhkan fokus yang tinggi. Dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini, kami berharap seluruh sopir dalam kondisi fisik yang fit saat menjalankan tugasnya," jelasnya.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan tes urine untuk mengetahui penggunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya lain.
"Temuan paling banyak biasanya hipertensi dan belum pernah menemukan pengemudi yang mengonsumsi narkoba sebagai pengguna," ungkap Nurworo yang menargetkan memeriksa 50 sopir dan kru bus.
Dalam pemeriksaan kesehatan tersebut, juga disiapkan sejumlah obat untuk meringankan keluhan kesehatan seperti obat untuk hipertensi dan penurun kadar gula darah.
Sementara salah satu pengemudi bus antar kota antar provinsi, Toto Mustopo, 53, mengatakan pemeriksaan kesehatan sangat membantu sopir untuk memastikan kondisi kesehatan saat bekerja.
"Saya pun selalu berupaya menjaga kondisi kesehatan dengan tidak mengonsumsi minuman suplemen. Khawatir kalau berpengaruh buruk ke ginjal," ungkapnya yang sudah 30 tahun menjadi pengemudi bus.