Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi salah satu rumah duka kru KRI Nanggala 402 di Banyuwangi, Senin, 26 April 2021. (Dok: Humas Banyuwangi)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi salah satu rumah duka kru KRI Nanggala 402 di Banyuwangi, Senin, 26 April 2021. (Dok: Humas Banyuwangi)

Bupati Banyuwangi Janji Angkat Istri Awak Nanggala-402 Jadi PPPK

Amaluddin • 26 April 2021 19:59
Banyuwangi: Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, berjanji istri dua kru KRI Nanggala 402 akan diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun depan. Ini untuk membantu perekonomian keluarga prajurit yang gugur. 
 
"Kami akan upayakan memberikan prioritas bagi keluarga untuk seleksi PPPK tahun depan," kata Ipuk, di sela mengunjungi rumah duka ke rumah Mega Dian Pratiwi, istri Serda Pandu di Banyuwangi, Senin, 26 April 2021.
 
Dua kru KRI Nanggala 402 itu adalah Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, warga Desa Ketapang, dan Sertu (Mes) Dedi Hari Susilo, warga Kelurahan Mojopanggung. Serda Pandu adalah operator senjata, sementara Sertu Dedi sebagai juru diesel pada KRI Nanggala 402.

Istri Serda Pandu merupakan bidan magang di Puskesmas Klatak, Kecamatan Kalipuro. Sementara istri Sertu Dedi dulunya pernah mengabdi sebagai guru honorer di SDN Pakis sebelum mengikuti suaminya bertugas ke Surabaya. 
 
"Prioritas sebagai PPPK ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa Mas Pandu dan Mas Dedi, meski pastinya ini tidak sebanding dengan pengabdian tulus beliau kepada bangsa,” ujarnya.
 
Ipuk menyatakan siap mendukung segala kebutuhan keluarga dalam menghadapi masa sulit ini. Ia juga menyampaikan belasungkawa atas kepergian suaminya yang gugur saat bertugas. 
 
"Pemkab Banyuwangi menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Kita doakan Mas Pandu, Mas Dedi, dan seluruh awak KRI Nanggala-402 mendapat tempat termulia di sisi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa," ujarnya. 
 
Baca: Komentar Miring Tragedi KRI-Nanggala 402, Anggota Polda DIY Dinonaktifkan
 
Istri Serda Pandu, Mega Dian Pratiwi, tak kuasa menahan tangis begitu Ipuk menemuinya. Suasana haru pun tak terelakkan. "Suami saya sudah tenang di sisi Allah, Bu," ujar Mega.
 
“Aamiin…aamiin. Insyaallah Mas Pandu syahid, syahid, syahid. Sabar, ikhlas ya Mbak,” jawab Ipuk.
 
Mega dan sang suami baru dua bulan menjalani rumah tangga. Pada pukul 02.00 WIB dinihari Rabu, Pandu masih berkirim pesan kepada Mega. "Mas Pandu pamit berlayar, minta doa supaya lancar. Setelah itu ponselnya tidak bisa dihubungi," kata Mega.
 
Selanjutnya, Bupati Ipuk dan Danlanal Eros menuju kediaman Sertu Dedi. Ipuk bertemu Fitri Arumsari, istri Dedi. Begitu melihat Ipuk, Fitri langsung jatuh di pundak Ipuk sambil menangis sesenggukan.
 
Di sana, juga ada ibu korban, Haniyah, yang sangat terpukul atas kepergian putra sulungnya. Dengan mata terpejam, Haniyah menceritakan putranya kepada Ipuk. "Dia anak kesayangan kami, kebanggaan kami. Doakan anak kami ya Bu,” ujar Haniyah. 
 
Ipuk memeluk Fitri dan Haniyah. Ketiganya larut dalam haru. Isak tangis memenuhi ruangan. ”Mas Pandu dan Mas Dedi adalah warga Banyuwangi. Beliau bukan hanya kebanggaan keluarga, bukan hanya kebanggaan Mbak Mega, bukan hanya kebanggaan Mbak Fitri, tapi kebanggaan Banyuwangi dan Indonesia,” ujar Ipuk.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan