Mataram: Kementerian Sosial akan mencairkan jaminan hidup (jadup) tahap II di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Bantuan diberikan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa bumi pada 2018.
Kali ini total dana yang digulirkan mencapai Rp89,36 miliar. Sementara jadup tahap I senilai Rp11,45 miliar telah disalurkan pada 2019, dengan jumlah penerima sebanyak 5.118 kepala keluarga di Lombok Tengah, Mataram, Lombok Barat, dan Sumbawa Barat.
“Pemerintah memenuhi permintaan Gubernur NTB untuk mencairkan jadup tahap II. Di tengah pandemi, pemberian jadup dilakukan sesuai kemampuan pemerintah dan dicairkan secara bertahap,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Muhammad Safii Nasution, Rabu, 11 November 2020.
Baca juga: HUT NasDem, Julie Laiskodat Bantu Alsintan untuk Petani Sikka
Guna memastikan bantuan tepat sasaran, Safii meminta pemerintah daerah melakuan pendataan secara tepat by name by address. Kemensos juga melibatkan dinas kependudukan dan catatan sipil sebagai verifikator dan validasi data.
Jadup tahap II berdasarkan data Kemensos akan diberikan kepada 86.824 kepala keluarga atau 297.881 jiwa korban gempa di tiga kabupaten. Setiap jiwa akan mendapat bantuan Rp10 ribu per hari selama satu bulan.
Selain jadup, pemerintah juga sudah menggulirkan bantuan santunan kepada ahli waris korban bencana yang meninggal sebanyak 567 jiwa senilai Rp8,5 miliar.
Sementara itu, bantuan dana untuk penanganan darurat berupa pendistribusian logistik, cadangan beras pemerintah, beras regular, sembako, peralatan dapur keluarga, peralatan kebersihan, dan layanan dukungan psikososial mencapai Rp21,6 miliar. Total bantuan sosial korban gempa bumi mencapai Rp130,9 miliar.
Mataram: Kementerian Sosial akan mencairkan jaminan hidup (jadup) tahap II di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Bantuan diberikan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa bumi pada 2018.
Kali ini total dana yang digulirkan mencapai Rp89,36 miliar. Sementara jadup tahap I senilai Rp11,45 miliar telah disalurkan pada 2019, dengan jumlah penerima sebanyak 5.118 kepala keluarga di Lombok Tengah, Mataram, Lombok Barat, dan Sumbawa Barat.
“Pemerintah memenuhi permintaan Gubernur NTB untuk mencairkan jadup tahap II. Di tengah pandemi, pemberian jadup dilakukan sesuai kemampuan pemerintah dan dicairkan secara bertahap,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Muhammad Safii Nasution, Rabu, 11 November 2020.
Baca juga:
HUT NasDem, Julie Laiskodat Bantu Alsintan untuk Petani Sikka
Guna memastikan bantuan tepat sasaran, Safii meminta pemerintah daerah melakuan pendataan secara tepat
by name by address. Kemensos juga melibatkan dinas kependudukan dan catatan sipil sebagai verifikator dan validasi data.
Jadup tahap II berdasarkan data Kemensos akan diberikan kepada 86.824 kepala keluarga atau 297.881 jiwa korban gempa di tiga kabupaten. Setiap jiwa akan mendapat bantuan Rp10 ribu per hari selama satu bulan.
Selain jadup, pemerintah juga sudah menggulirkan bantuan santunan kepada ahli waris korban bencana yang meninggal sebanyak 567 jiwa senilai Rp8,5 miliar.
Sementara itu, bantuan dana untuk penanganan darurat berupa pendistribusian logistik, cadangan beras pemerintah, beras regular, sembako, peralatan dapur keluarga, peralatan kebersihan, dan layanan dukungan psikososial mencapai Rp21,6 miliar. Total bantuan sosial korban gempa bumi mencapai Rp130,9 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)