Indramayu: Kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran kilang minyak Balongan, di Indramayu, Jawa Barat. Diduga ada dua penyebab kebakaran.
Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri mengaku telah mendapat informasi perihal dugaan penyebab kebakaran hebat itu. Pertamina menerangkan, kata dia, ada rembesan minyak di salah satu kilang tangki minyak.
"Info yang kami terima, sebelum terjadi kebakaran, terjadi rembesan disalah satu tangki kilang minyak," kata Dofiri, Senin 29 Maret 2021.
Namun pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang tak kunjung padam sejak Senin dini hari itu. Selain itu, kata dia, ada informasi warga bahwa terdapat petir pada Minggu malam, 28 Maret 2021.
"Ada info juga, semalam itu ada petir besar," jelasnya.
Baca: Total 23 Orang Jadi Korban Kebakaran Kilang Balongan
Hingga kini, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran. Saat ini difokuskan mengevakuasi warga dan melokalisasi api agar tidak mejalan ke kilang minyak lainnya.
Mengutip laman resmi Pertamina, Kilang Balongan mulai beroperasi sejak 1994 dan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non-BBM dan Petrokimia. Produk yang seperti premium, pertamax, pertamax plus, solar, Pertamina Dex, kerosene (minyak tanah), LPG, dan propylene. Bahan baku yang diolah di Kilang Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau.
Kilang ini juga tengah dilakukan pengembangan atau Refinary Development Master Plan (RDMP). Dengan adanya pengembangan ini akan menaikkan kapasitas Kilang Balongan dari 125 ribu barel per hari (bph) menjadi 150 ribu bph.
Indramayu: Kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran
kilang minyak Balongan, di Indramayu, Jawa Barat. Diduga ada dua penyebab kebakaran.
Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri mengaku telah mendapat informasi perihal dugaan penyebab kebakaran hebat itu. Pertamina menerangkan, kata dia, ada rembesan minyak di salah satu kilang tangki minyak.
"Info yang kami terima, sebelum terjadi kebakaran, terjadi rembesan disalah satu tangki kilang minyak," kata Dofiri, Senin 29 Maret 2021.
Namun pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang tak kunjung padam sejak Senin dini hari itu. Selain itu, kata dia, ada informasi warga bahwa terdapat petir pada Minggu malam, 28 Maret 2021.
"Ada info juga, semalam itu ada petir besar," jelasnya.
Baca: Total 23 Orang Jadi Korban Kebakaran Kilang Balongan
Hingga kini, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran. Saat ini difokuskan mengevakuasi warga dan melokalisasi api agar tidak mejalan ke kilang minyak lainnya.
Mengutip laman resmi Pertamina, Kilang Balongan mulai beroperasi sejak 1994 dan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non-BBM dan Petrokimia. Produk yang seperti premium, pertamax, pertamax plus, solar, Pertamina Dex, kerosene (minyak tanah), LPG, dan propylene. Bahan baku yang diolah di Kilang Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau.
Kilang ini juga tengah dilakukan pengembangan atau Refinary Development Master Plan (RDMP). Dengan adanya pengembangan ini akan menaikkan kapasitas Kilang Balongan dari 125 ribu barel per hari (bph) menjadi 150 ribu bph.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)