Indramayu: Sebanyak 23 orang menjadi korban kebakaran yang berujung ledakang di kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin dini hari, 29 Maret 2021. Dari 23 korban, lima di antaranya mengalami luka berat.
"Yang luka berat, sedang dirujuk ke Rumah Sakit Gunungjati Cirebon," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri, Senin, 29 Maret 2021.
Dofiri mengungkap, mayoritas korban bukan pegawai dari pertamina. Melainkan warga sekitar maupun yang tengah melintas.
"Yang luka berat dan beberapa korban lainnya, merupakan warga yang sedang melintas di sekitar lokasi," ujar Dofiri.
Baca: Kebakaran Kilang Balongan Pertamina, 5 Orang Mengalami Luka Bakar Berat
Jenderal bintang dua itu memastikan tidak ada warga yang dinyatakan hilang dari insiden kebakaran itu. Dia menduga, tiga warga itu termasuk dalam lima korban luka bakar berat.
"Tidak ada yang hilang, kemungkinan yang lima luka berat itu," katanya.
Mengutip laman resmi Pertamina, Kilang Balongan mulai beroperasi sejak 1994 dan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non-BBM dan Petrokimia. Produk yang seperti premium, pertamax, pertamax plus, solar, Pertamina Dex, kerosene (minyak tanah), LPG, dan propylene. Bahan baku yang diolah di Kilang Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau.
Kilang ini juga tengah dilakukan pengembangan atau Refinary Development Master Plan (RDMP). Dengan adanya pengembangan ini akan menaikkan kapasitas Kilang Balongan dari 125 ribu barel per hari (bph) menjadi 150 ribu bph.
Indramayu: Sebanyak 23 orang menjadi korban kebakaran yang berujung ledakang di
kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin dini hari, 29 Maret 2021. Dari 23 korban, lima di antaranya mengalami luka berat.
"Yang luka berat, sedang dirujuk ke Rumah Sakit Gunungjati Cirebon," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri, Senin, 29 Maret 2021.
Dofiri mengungkap, mayoritas korban bukan pegawai dari pertamina. Melainkan warga sekitar maupun yang tengah melintas.
"Yang luka berat dan beberapa korban lainnya, merupakan warga yang sedang melintas di sekitar lokasi," ujar Dofiri.
Baca: Kebakaran Kilang Balongan Pertamina, 5 Orang Mengalami Luka Bakar Berat
Jenderal bintang dua itu memastikan tidak ada warga yang dinyatakan hilang dari insiden kebakaran itu. Dia menduga, tiga warga itu termasuk dalam lima korban luka bakar berat.
"Tidak ada yang hilang, kemungkinan yang lima luka berat itu," katanya.
Mengutip laman resmi Pertamina, Kilang Balongan mulai beroperasi sejak 1994 dan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), non-BBM dan Petrokimia. Produk yang seperti premium, pertamax, pertamax plus, solar, Pertamina Dex, kerosene (minyak tanah), LPG, dan propylene. Bahan baku yang diolah di Kilang Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau.
Kilang ini juga tengah dilakukan pengembangan atau Refinary Development Master Plan (RDMP). Dengan adanya pengembangan ini akan menaikkan kapasitas Kilang Balongan dari 125 ribu barel per hari (bph) menjadi 150 ribu bph.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)