Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, saat meninjau kawasan Gunung Bromo, Sabtu 23 September 2023/Humas KLHK.
Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, saat meninjau kawasan Gunung Bromo, Sabtu 23 September 2023/Humas KLHK.

KLHK Gandeng Ahli dari Universitas Pulihkan Kembali Kawasan Bromo

Daviq Umar Al Faruq • 23 September 2023 23:46
Malang: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan tim ahli dari sejumlah perguruan tinggi bakal dilibatkan untuk mengembalikan ekosistem di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang terbakar beberapa waktu lalu. Di antaranya, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya (UB).
 
"Bagaimana nilai-nilai mengembalikan ekosistemnya itu sedang diteliti oleh ahli-ahli dari IPB University, Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya, jadi banyak aspek yang kita harus bangun kembali untuk wilayah yang dikelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini," kata Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, saat meninjau kawasan Gunung Bromo, Sabtu 23 September 2023.
 
Menteri Siti menegaskan pihaknya akan melakukan rehabilitasi dari segala aspek di kawasan Gunung Bromo. Hal ini merupakan langkah penting yang harus dilakukan pasca kebakaran di areal tersebut.
 
Baca: Hati-hati! Langgar Aturan, Pengunjung Bromo Bisa Kena Blacklist

"Apa yang penting sekarang ini menurut saya adalah rehabilitasi atau pemulihannya, dari segala aspek yakni fisik, ekonomi, sosial dan manajemen, kemudian bagaimana public education," ujar Menteri Siti.

Menteri Siti menambahkan rehabilitasi ini dilakukan usai Bromo mengalami kebakaran yang disebabkan adanya flare prewedding. Kejadian ini mengakibatkan area lahan yang terbakar mencapai 989 hektare.
 
Lebih lanjut, Menteri Siti menjelaskan areal kawasan Bromo yang terbakar berada di medan yang beragam. Oleh karena itu, pihaknya tengah mempelajari bagaimana upaya pemulihan yang efektif untuk mengembalikan ekosistem di kawasan Bromo yang terdampak. 
 
"Kita juga melihat bagaimana pemulihan itu dilakukan dengan intervensi dan yang suksesi alami itu kita masih pelajari, karena medannya beragam, apalagi ada savana pasir kira-kira itu 6 ribuan hektare dari 50 ribu. Jadi banyak aspek termasuk kita dalam konteks dan lain-lain," terangnya.
 
Selain itu, Menteri Siti mengajak pihak-pihak lain untuk bekerja sama, seperti dari USAID. Hal ini karena keberadaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang sangat strategis dan dikenal secara nasional maupun internasional sedari awal.
 
Turut hadir mendampingi kunjungan kerja Menteri LHK di kawasan Gunung Bromo kali ini yaitu Sekretaris Jenderal KLHK, Direktur Jenderal KSDAE, Direktur Jenderal Penegakan Hukum LHK, Sekretaris Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Direktur USAID Indonesia, Wakil Pemimpin Redaksi detikcom, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama KLHK, dan Kepala UPT KLHK di Jawa Timur.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan