Kediri: Aksi tolak rapid test mulai menjalar ke Jawa Timur. Ratusan warga Desa Semen, Kabupaten Kediri, menentang kedatangan tim Gugus Tugas Covid-19 yang berencana menggelar tes cepat sebagai upaya mendeteksi peyebaran virus korona, Senin 8 Juni 2020.
Ratusan warga termasuk ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak menghalangi kedatangan tim medis bersama dengan aparat dengan membentangkan berbagai poster. Mereka juga menutup jalan dengan pagar kayu.
“Kami tidak butuh rapid test, kami semua sehat. Kembalikan nama baik desa kami,“ ujar warga bergantian sambil membentangkan puluhan poster dari kertas karton ini.
Baca: Polda Sulsel Buru Penyebar Hoaks Tolak Rapid Test
Selain menolak rapid test, warga juga meminta jalan masuk ke desa yang diblokir segera dibuka, agar warga dapat beraktivitas kembali. Sebelumnya jalan ini ditutup lantaran terdapat pasien positif covid-19.
Petugas kepolisian dan TNI serta jajaran Muspika Kabupaten Kediri yang datang ke lokasi langsung menyuruh warga menyuruh agar warga membubarkan diri dan kembali ke rumahnya masing-masing.
Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana mengatakan jalan masuk lingkungan RW 05 oleh pemerintah desa ditutup sementara karena terdapat 27 orang terpapar virus korona yang berasal dari klaster pabrik rokok di Tulungagung.
“Dari hasil tracing pasien positif dari pabrik rokok di Tulungagung ada 27 orang terpapar dan sudah kita rawat di lokasi karantina desa. Untuk warga lainnya kita minta menjalankan isolasi mandiri di rumah.
Terkait agenda rapid test, Miko Indrayana mengatakan akan dijadwal ulang dan tetap akan dilakukan. Permintaan warga agar membuka portal desa juga dipenuhi, dengan syarat menerapkan protokol kesehatan.
“Untuk rapid test akan kita lakukan untuk warga yang sedang dalam kondisi sakit,“ ujarnya.
Kediri: Aksi tolak rapid test mulai menjalar ke Jawa Timur. Ratusan warga Desa Semen, Kabupaten Kediri, menentang kedatangan tim Gugus Tugas Covid-19 yang berencana menggelar tes cepat sebagai upaya mendeteksi peyebaran virus korona, Senin 8 Juni 2020.
Ratusan warga termasuk ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak menghalangi kedatangan tim medis bersama dengan aparat dengan membentangkan berbagai poster. Mereka juga menutup jalan dengan pagar kayu.
“Kami tidak butuh rapid test, kami semua sehat. Kembalikan nama baik desa kami,“ ujar warga bergantian sambil membentangkan puluhan poster dari kertas karton ini.
Baca:
Polda Sulsel Buru Penyebar Hoaks Tolak Rapid Test
Selain menolak rapid test, warga juga meminta jalan masuk ke desa yang diblokir segera dibuka, agar warga dapat beraktivitas kembali. Sebelumnya jalan ini ditutup lantaran terdapat pasien positif covid-19.
Petugas kepolisian dan TNI serta jajaran Muspika Kabupaten Kediri yang datang ke lokasi langsung menyuruh warga menyuruh agar warga membubarkan diri dan kembali ke rumahnya masing-masing.
Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana mengatakan jalan masuk lingkungan RW 05 oleh pemerintah desa ditutup sementara karena terdapat 27 orang terpapar virus korona yang berasal dari klaster pabrik rokok di Tulungagung.
“Dari hasil tracing pasien positif dari pabrik rokok di Tulungagung ada 27 orang terpapar dan sudah kita rawat di lokasi karantina desa. Untuk warga lainnya kita minta menjalankan isolasi mandiri di rumah.
Terkait agenda rapid test, Miko Indrayana mengatakan akan dijadwal ulang dan tetap akan dilakukan. Permintaan warga agar membuka portal desa juga dipenuhi, dengan syarat menerapkan protokol kesehatan.
“Untuk rapid test akan kita lakukan untuk warga yang sedang dalam kondisi sakit,“ ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)