Warga membantu evakuasi korban longsor tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Dokumentasi/ BPBD Solok
Warga membantu evakuasi korban longsor tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Dokumentasi/ BPBD Solok

Korban Tewas Akibat Longsor Tambang Emas di Solok Bertambah Jadi 13 Orang

Putri Purnama Sari • 29 September 2024 19:11
Jakarta: Korban tewas akibat bencana longsor tambang emas ilegal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat bertambah. Korban tewas yang awalnya terdata berjumlah 11 orang bertambah jadi 13 orang. Sementara 12 korban lainnya dinyatakan selamat.
 
Bertambahnya jumlah korban tewas itu dikonfirmasi oleh Kalaksa BPBD Solok Irwan Efendi. Tim penyelamat sudah melakukan evakuasi terhadap korban di longsor tambang emas kawasan Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok.
 
"Total korban meninggal dunia berjumlah 13 orang," kata Irwan dalam keterangannya, Minggu, 29 September 2024.

Irwan mengatakan, 12 korban yang selamat saat ini dalam kondisi mengalami luka ringan dan berat. 

 
Baca juga: Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 100 Orang, Termasuk 6 Pesepak Bola

Identitas Korban Tewas

1. Sat, 35, alamat Talang Timur.
2. Desriwandi, 47, alamat Talang Barat.
3. Doris, 30, alamat Panasahan.
4. Yedrimen, 44, alamat Talang Barat.
5. Eri (Yusrizal), 44, alamat Tarakan Dama.
6. Ilham, 25, alamat Panasahan.
7. Zil, 31, alamat Solok Selatan Pekonina.
8. Indra, 18, Solok Selatan Pekonina.
9. Ambra, 29, alamat Surian.
10. Doni, alamat Solok Selatan Bumi Ayu (meninggal dalam perjalanan menuju Posko Induk).
11. Sakir, alamat Surian (meninggal dalam perjalanan menuju Posko Induk).
12. Sugeng, 48, alamat Panasahan Sungai Abu.
13. Zakir, 26, alamat Taratak Baru Salimpek.

 
Baca juga: Tambang Emas Ilegal di Solok Longsor, Belasan Penambang Tewas

Sebelumnya, pada tanggal 28 September 2024, terjadi peristiwa tragis longsor di sebuah tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
 
Menurut keterangan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Medi Iswandi, longsor terjadi sekitar pukul 13.30 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Tebing setinggi 20 meter di sekitar lokasi penambangan runtuh dan menimbun para penambang yang sedang bekerja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan