Kendari: Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mencatat sebanyak 504 tenaga kesehatan (nakes) sudah menjalani vaksinasi covid-19 periode 14-19 Januari 2021. Vaksinasi masih dilakukan dalam beberapa tahap.
"Alhamdulillah, sejak program vaksinasi covid-19 diluncurkan pada 14 Januari lalu, hingga saat ini sudah ada 504 nakes yang menjalani vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendari, Rahminingrum, di Kendari, Rabu, 20 Januari 2021.
Baca: Pemkab Cirebon Keruk Sungai Penyebab Banjir
Dia mengatakan tenaga kesehatan yang menjalani vaksin tersebut tersebar di 15 puskesmas di Kota kendari dan beberapa fasilitas kesehatan (faskes) yang ada.
"Ada 88 nakes sudah registrasi tetapi tidak jadi divaksinasi karena alasan tertentu di antaranya tensinya tinggi," jelas Rahminingrum.
Dia mengatakan untuk jumlah vaksin covid-19 yang diterima pada tahap pertama ada sebanyak 8.680 dosis yang diperuntukkan 4.340 tenaga kesehatan di ibu kota provinsi Sultra tersebut.
Sejauh ini kata Rahminingrum belum ada kejadian atau efek samping setelah penyuntikan vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan tersebut.
"Yang ada hanya gejala umum seperti mengantuk, Tapi gejala itu wajar sama halnya ketika anak-anak kecil diimunisasi, sehingga tidak perlu ditakutkan," ungkapnya.
Rahminingrum mengaku saat ini banyak itu beredar di masyarakat terkait dampak vaksinasi yang sengaja diembuskan untuk membuat kepanikan kepada warga dengan harapan ada penolakan vaksinasi. Warga diminta tidak termakan isu yang belum pasti kebenarannya.
"Pemerintah telah memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada warga terkait keamanan vaksinasi tersebut, sehingga pada peluncuran vaksinasi yang menjadi relawan pertama adalah para pejabat dan di Kota Kendari yang menjadi relawan pertama adalah Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir," ujarnya.
Kendari: Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mencatat sebanyak 504 tenaga kesehatan (nakes) sudah menjalani
vaksinasi covid-19 periode 14-19 Januari 2021. Vaksinasi masih dilakukan dalam beberapa tahap.
"Alhamdulillah, sejak program vaksinasi covid-19 diluncurkan pada 14 Januari lalu, hingga saat ini sudah ada 504 nakes yang menjalani vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendari, Rahminingrum, di Kendari, Rabu, 20 Januari 2021.
Baca:
Pemkab Cirebon Keruk Sungai Penyebab Banjir
Dia mengatakan tenaga kesehatan yang menjalani vaksin tersebut tersebar di 15 puskesmas di Kota kendari dan beberapa fasilitas kesehatan (faskes) yang ada.
"Ada 88 nakes sudah registrasi tetapi tidak jadi divaksinasi karena alasan tertentu di antaranya tensinya tinggi," jelas Rahminingrum.
Dia mengatakan untuk jumlah vaksin covid-19 yang diterima pada tahap pertama ada sebanyak 8.680 dosis yang diperuntukkan 4.340 tenaga kesehatan di ibu kota provinsi Sultra tersebut.
Sejauh ini kata Rahminingrum belum ada kejadian atau efek samping setelah penyuntikan vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan tersebut.
"Yang ada hanya gejala umum seperti mengantuk, Tapi gejala itu wajar sama halnya ketika anak-anak kecil diimunisasi, sehingga tidak perlu ditakutkan," ungkapnya.
Rahminingrum mengaku saat ini banyak itu beredar di masyarakat terkait dampak vaksinasi yang sengaja diembuskan untuk membuat kepanikan kepada warga dengan harapan ada penolakan vaksinasi. Warga diminta tidak termakan isu yang belum pasti kebenarannya.
"Pemerintah telah memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada warga terkait keamanan vaksinasi tersebut, sehingga pada peluncuran vaksinasi yang menjadi relawan pertama adalah para pejabat dan di Kota Kendari yang menjadi relawan pertama adalah Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)