Cirebon: Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan pengerukan sungai penyebab banjir di wilayah setempat.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, menjelaskan banjir yang masih menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Suranenggala hingga lebih dari dua hari disebabkan adanya penyempitan sungai Winong.
"Selain penyempitan, sungai itu juga mengalami pendangkalan. Untuk bisa menanggulangi banjir di daerah tersebut sungai harus dikeruk," ungkap Imron, Rabu, 20 Januari 2021.
Pemkab Cirebon juga akan mengirimkan surat ke kementerian dan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk bisa segera mengeruk sungai di Kabupaten Cirebon. Ada 25 sungai di Kabupaten Cirebon yang menjadi tanggung jawab BBWS.
Baca juga: Polisi Mulai Selidiki Sebab Longsor Sumedang
"Karenanya kami berharap adanya pengerukan tersebut. Sehingga bisa mencegah terjadinya banjir kembali di Kabupaten Cirebon," ungkap dia.
Sebelumnya, banjir menerjang tujuh kecamatan di kabupaten Cirebon pada Minggu, 17 Januari 2021. Saat daerah lainnya sudah surut, banjir di Kecamatan Suranenggala tak kunjung reda.
Hal ini karena Kecamatan Suranenggala berada di daerah hilir, berdekatan dengan laut. Pada saat hujan deras turun, laut juga tengah pasang. Ditambah penyempitan sungai sehingga banjir masih menggenang cukup lama di Kecamatan Suranenggala.
Selanjutnya untuk penanganan banjir, melalui surat nomor 360/98/BPBD tahun 2021, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai 17 Januari 2021 hingga 14 hari ke depan. Dengan penetapan tanggap darurat ini, sejumlah langkah strategis untuk penanganan banjir bisa dilakukan. (Nurul Hidayah)
Cirebon: Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan pengerukan sungai
penyebab banjir di wilayah setempat.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, menjelaskan banjir yang masih menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Suranenggala hingga lebih dari dua hari disebabkan adanya penyempitan sungai Winong.
"Selain penyempitan, sungai itu juga mengalami pendangkalan. Untuk bisa menanggulangi banjir di daerah tersebut sungai harus dikeruk," ungkap Imron, Rabu, 20 Januari 2021.
Pemkab Cirebon juga akan mengirimkan surat ke kementerian dan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk bisa segera mengeruk sungai di Kabupaten Cirebon. Ada 25 sungai di Kabupaten Cirebon yang menjadi tanggung jawab BBWS.
Baca juga:
Polisi Mulai Selidiki Sebab Longsor Sumedang
"Karenanya kami berharap adanya pengerukan tersebut. Sehingga bisa mencegah terjadinya banjir kembali di Kabupaten Cirebon," ungkap dia.
Sebelumnya, banjir menerjang tujuh kecamatan di kabupaten Cirebon pada Minggu, 17 Januari 2021. Saat daerah lainnya sudah surut, banjir di Kecamatan Suranenggala tak kunjung reda.
Hal ini karena Kecamatan Suranenggala berada di daerah hilir, berdekatan dengan laut. Pada saat hujan deras turun, laut juga tengah pasang. Ditambah penyempitan sungai sehingga banjir masih menggenang cukup lama di Kecamatan Suranenggala.
Selanjutnya untuk penanganan banjir, melalui surat nomor 360/98/BPBD tahun 2021, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai 17 Januari 2021 hingga 14 hari ke depan. Dengan penetapan tanggap darurat ini, sejumlah langkah strategis untuk penanganan banjir bisa dilakukan. (Nurul Hidayah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
