Bogor: Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), M Budi Hidayat memantau persiapan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat.
"Pada umumnya semua puskesmas dipersiapkan untuk kegiatan vaksinasi covid-19, khusus untuk Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, sengaja dipilih sebagai salah satu lokasi simulasi agar menjadi contoh bagi puskesmas yang lain," ujar Budi, di Kantor Dinkes Kota Bogor, Kamis, 12 November 2020.
Ia menambahkan, tiga lokasi lainnya ada di Bali, Ambon, dan RSPI Jakarta. Simulasi ini terus dilaksanakan sebagai pematangan hingga waktu pelaksanaan vaksinasi dilakukan.
"Pada intinya kita sedang mempersiapkan, mudah-mudahan akhir tahun jika tidak ada halangan bisa dilaksanakan," katanya.
Baca juga: Konsumsi Pengungsi Merapi di Glagaharjo Tak Disajikan Prasmanan
Persiapan yang dimaksud sambung dia, mulai dari standar operasional prosedur (SOP), Sumber Daya Manusia (SDM), logistik, hingga proses pelaksanaani.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengaku, rombongan dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Kemenkes memang secara khusus datang ke Kota Bogor untuk memastikan kesiapan Kota Bogor dan juga warganya.
Ia mengungkapkan ini merupakan upaya pemerintah pusat dalam menyediakan vaksin dari produsen seluruh dunia. Harus diimbangi kesiapan dari pemerintah daerah, mulai dari tenaga kesehatan hingga sasaran vaksinasi.
"Simulasi harus matang. Kementerian Kesehatan harus memastikan Kota Bogor siap atau tidak, pemerintah dan warganya antusias atau tidak," ungkap Dedie.
Menurut dia, pemilihan Kota Bogor menjadi salah satu tempat uji coba pertama vaksinasi, menjadi hal istimewa. Pemkot Bogor pun terus berkoordinasi dengan Kemenkes dalam mempersiapkan dan memastikan fasilitas, sarana-prasarana dan faktor SDM.
"Simulasi-simulasi dilaksanakan sebagai pematangan hingga ditentukan waktu pelaksanaan vaksinasi," jelas dia.
Dedie menerangkan selain mempersiapkan sarana dan prasarana serta fasilitas, tanggung jawab lain yang harus dilaksanakan Pemkot Bogor adalah mengajak masyarakat untuk tidak takut dan menyambut vaksinasi sebagai satu upaya serta harapan besar bersama.
"Jadi ke depannya masyarakat tidak perlu takut terhadap pandemi covid-19 dan pulih di era Adaptasi Kebiasaan Baru," imbuhnya.
"Simulasi harus matang. Kementerian Kesehatan harus memastikan Kota Bogor siap atau tidak, pemerintah dan warganya antusias atau tidak," ungkap Dedie.
Menurut dia, pemilihan Kota Bogor menjadi salah satu tempat uji coba pertama vaksinasi, menjadi hal istimewa. Pemkot Bogor pun terus berkoordinasi dengan Kemenkes dalam mempersiapkan dan memastikan fasilitas, sarana-prasarana dan faktor SDM.
"Simulasi-simulasi dilaksanakan sebagai pematangan hingga ditentukan waktu pelaksanaan vaksinasi," jelas dia.
Dedie menerangkan selain mempersiapkan sarana dan prasarana serta fasilitas, tanggung jawab lain yang harus dilaksanakan Pemkot Bogor adalah mengajak masyarakat untuk tidak takut dan menyambut vaksinasi sebagai satu upaya serta harapan besar bersama.
"Jadi ke depannya masyarakat tidak perlu takut terhadap pandemi covid-19 dan pulih di era Adaptasi Kebiasaan Baru," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)