Jepara: Sebanyak 11 orang warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, meregang nyawa akibat infeksi covid-19. Dari jumlah itu, 10 orang merupakan pasien dalam pengawasan sementara satu sisanya terkonfirmasi terjangkit virus korona.
Maryadi, petugas pemulasaraan jenazah di RSUD Kartini Jepara, mengungkapkan, kerap dihinggapi perasaan tak nyaman setiap kali satu pasien terkait covid-19 meninggal.
Selama sembilan tahun bertugas mengurus jenazah, baru kali ini rasa cemas mengganggunya dalam bertugas. Kendati mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap ia mengaku rasa takut kerap muncul saat memandikan jenazah covid-19.
“Hanya bisa berdoa kepada Allah. Keluarga juga kadang mengungkapkan rasa cemasnya. Semoga tugas kemanusiaan ini bisa diterima sebagai ibadah kami,” ujar Maryadi, Senin, 4 Mei 2020.
Baca juga: Dua Balita di Riau Positif Covid-19
Selain berdoa, Maryadi yang bekerja bersama tiga rekannya; Susanto, Karjono, dan Eko Pambudi, selalu berusaha menaati semua prosedur penanganan jenazah. Mulai dari ruang isolasi, pemulasaraan, hingga jenazah dibawa ambulans untuk dimakamkan.
Salah satu petugas pemulasaran jenazah di RSUD Kartini Jepara adalah Maryadi. Sejak Sembilan tahun lalu Maryadi bertugas di kamar jenazah RSUD Kartini Jepara. Maryadi bertugas melakukan pemulasaran jenazah tiga rekannya, yaitu Susanto, Karjono, dan Eko Pambudi.
Senada, rekan Maryadi, Eko Pambudi, turut merasakan hal yang sama. Terlebih petugas medis yang menjadi korban infeksi virus korona tak sedikit.
Baca juga: Pria Lansia di Kulon Progo Isolasi Mandiri di Gubuk
“Tempat berlari kami hanya kepada Allah. Memohon keselamatan dan perlindungan bagi kami dan keluarga. Juga saling mendoakan dan saling menguatkan satu dengan yang lain,” ujar Eko.
Eko mengaku cukup kesulitan saat mengurus jenazah pasien covid-19 sebab harus mengenakan APD. Selain panas di tubuh, APD juga membatasi gerak petugas saat memandikan jenazah.
“Karena kan tidak terbiasa, jadi ya tidak bisa nyaman. Padahal APD ini harus dipakai dari awal sampai selesai,” pungkas Eko.
Jepara: Sebanyak 11 orang warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, meregang nyawa akibat infeksi covid-19. Dari jumlah itu, 10 orang merupakan pasien dalam pengawasan sementara satu sisanya terkonfirmasi terjangkit virus korona.
Maryadi, petugas pemulasaraan jenazah di RSUD Kartini Jepara, mengungkapkan, kerap dihinggapi perasaan tak nyaman setiap kali satu pasien terkait covid-19 meninggal.
Selama sembilan tahun bertugas mengurus jenazah, baru kali ini rasa cemas mengganggunya dalam bertugas. Kendati mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap ia mengaku rasa takut kerap muncul saat memandikan jenazah covid-19.
“Hanya bisa berdoa kepada Allah. Keluarga juga kadang mengungkapkan rasa cemasnya. Semoga tugas kemanusiaan ini bisa diterima sebagai ibadah kami,” ujar Maryadi, Senin, 4 Mei 2020.
Baca juga:
Dua Balita di Riau Positif Covid-19
Selain berdoa, Maryadi yang bekerja bersama tiga rekannya; Susanto, Karjono, dan Eko Pambudi, selalu berusaha menaati semua prosedur penanganan jenazah. Mulai dari ruang isolasi, pemulasaraan, hingga jenazah dibawa ambulans untuk dimakamkan.
Salah satu petugas pemulasaran jenazah di RSUD Kartini Jepara adalah Maryadi. Sejak Sembilan tahun lalu Maryadi bertugas di kamar jenazah RSUD Kartini Jepara. Maryadi bertugas melakukan pemulasaran jenazah tiga rekannya, yaitu Susanto, Karjono, dan Eko Pambudi.
Senada, rekan Maryadi, Eko Pambudi, turut merasakan hal yang sama. Terlebih petugas medis yang menjadi korban infeksi virus korona tak sedikit.
Baca juga:
Pria Lansia di Kulon Progo Isolasi Mandiri di Gubuk
“Tempat berlari kami hanya kepada Allah. Memohon keselamatan dan perlindungan bagi kami dan keluarga. Juga saling mendoakan dan saling menguatkan satu dengan yang lain,” ujar Eko.
Eko mengaku cukup kesulitan saat mengurus jenazah pasien covid-19 sebab harus mengenakan APD. Selain panas di tubuh, APD juga membatasi gerak petugas saat memandikan jenazah.
“Karena kan tidak terbiasa, jadi ya tidak bisa nyaman. Padahal APD ini harus dipakai dari awal sampai selesai,” pungkas Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)