Bandung: Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac Universitas Padjadjaran (Unpad) menyatakan sebanyak 248 orang relawan sudah menjalani penyuntikan vaksin dalam rangka uji klinis vaksin asal Tiongkok itu.
Manajer Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac, Eddy Fadliyana, mengatakan, dari sebanyak 248 relawan yang sudah menjalani penyuntikan, 21 orang relawan di antaranya sudah menjalani penyuntikan vaksin kedua.
"Sebanyak 21 orang sudah disuntik dua kali dan tidak ada gejala yang gawat," kata Eddy, melansir Antara, 30 Agustus 2020.
Dengan proses uji vaksin yang tengah berjalan ini, Eddy berharap penelitian bisa sesuai dengan harapan. Pasalnya vaksin baru bisa diproduksi ketika uji klinis telah ditempuh dengan hasil yang baik.
Baca juga: Pelayanan Masyarakat di Pemkot Banda Aceh Dipastikan Lancar
Sejauh ini, menurutnya, tidak ada relawan yang mengalami gejala atau reaksi yang serius setelah menjalani penyuntikan vaksin. Baik penyuntikan pertama maupun penyuntikan kedua.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama para pejabat daerah lainnya juga menjadi relawan uji klinis vaksin itu. Ridwan Kamil mengaku agak mengalami pegal-pegal di tubuhnya setelah menjalani penyuntikan vaksin.
"Jadi setelah disuntik itu, testimoni pribadi saya ini agak pegal-pegal, ada rasa nyut-nyutan selama lima menit," ujar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menjadi seorang relawan di antara 1.620 relawan yang bakal menjalani penyuntikan vaksin. Ribuan relawan itu diperlukan untuk menjadi subjek uji klinis vaksin covid-19 Sinovac yang rencananya diproduksi massal pada 2021.
Bandung: Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac Universitas Padjadjaran (Unpad) menyatakan sebanyak 248 orang relawan sudah menjalani penyuntikan vaksin dalam rangka uji klinis vaksin asal Tiongkok itu.
Manajer Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac, Eddy Fadliyana, mengatakan, dari sebanyak 248 relawan yang sudah menjalani penyuntikan, 21 orang relawan di antaranya sudah menjalani penyuntikan vaksin kedua.
"Sebanyak 21 orang sudah disuntik dua kali dan tidak ada gejala yang gawat," kata Eddy, melansir
Antara, 30 Agustus 2020.
Dengan proses uji vaksin yang tengah berjalan ini, Eddy berharap penelitian bisa sesuai dengan harapan. Pasalnya vaksin baru bisa diproduksi ketika uji klinis telah ditempuh dengan hasil yang baik.
Baca juga:
Pelayanan Masyarakat di Pemkot Banda Aceh Dipastikan Lancar