Surabaya: Sebanyak 22 dokter di Jawa Timur meninggal sejak pekan pertama awal Juli 2021. Mereka gugur setelah berjuang melawan covid-19 yang menginfeksi tubuhnya.
"Kita berada di gelombang kedua covid-19, dampak yang dirasakan jauh lebih berat dari gelombang pertama. Orang sakit berlipat, korban meninggal terus bertambah, rumah sakit penuh, tenaga kesehatan kelelahan, dokter yang meninggal dan sakit terus bertambah," kata Ketua IDI Jatim, Sutrisno, dikutip dari akun Instagram @idijawatimur, Senin, 12 Juli 2021.
IDI Jatim mencatat ada 22 dokter meninggal sejak awal Juli hingga 11 Juli 2021. Terbanyak di Surabaya terdapat tujuh dokter meninggal, tiga dokter di Banyuwangi, dua dokter meninggal masing-masing di Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Malang Raya, Situbondo, dan satu dokter masing-masing di Nganjuk dan Sampang, Madura.
Sutrisno meminta doa kepada masyarakat untuk kesembuhan dokter positif covid-19 lainnya, yang kini mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Namun, Sutrisno tidak menyebut detail jumlah dokter yang sakit terpapar covid-19.
Baca: Eri Cahyadi Instruksikan Salat Iduladha di Rumah
"Mari doakan juga untuk teman sejawat kami yang masih dirawat, untuk terus berjuang melawan penyakit ini. Semoga semua segara diberikan kesembuhan, dan keluarga diberikan kekuatan melewati ini," kata Sutrisno.
Menurut Sutrisno, para dokter itu telah berjuang maksimal memberikan pelayanan terbaik, terhadap pasien covid-19. Namun apa daya, tuhan berkehendak lain dan mereka akhirnya gugur.
Sutrisno berharap masyarakat patuh dan disiplin protokol kesehatan (prokes), sebagai upaya melawan pandemi bersama. Ia juga berharap pandemi covid-19 cepat berlalu, serta para dokter diberi kekuatan dan kesehatan menghadapi pandemi.
"Kami seluruh dokter di Jawa Timur akan terus berjuang demi masyarakat di seluruh fasilitas kesehatan. Dan kami mohon seluruh masyarakat juga berjuang menjaga kesehatan dan melakukan protokol kesehatan dengan baik," terangnya.
Surabaya: Sebanyak 22 dokter di Jawa Timur meninggal sejak pekan pertama awal Juli 2021. Mereka gugur setelah berjuang melawan
covid-19 yang menginfeksi tubuhnya.
"Kita berada di gelombang kedua covid-19, dampak yang dirasakan jauh lebih berat dari gelombang pertama. Orang sakit berlipat, korban meninggal terus bertambah, rumah sakit penuh, tenaga kesehatan kelelahan, dokter yang meninggal dan sakit terus bertambah," kata Ketua IDI Jatim, Sutrisno, dikutip dari akun Instagram @idijawatimur, Senin, 12 Juli 2021.
IDI Jatim mencatat ada 22 dokter meninggal sejak awal Juli hingga 11 Juli 2021. Terbanyak di Surabaya terdapat tujuh dokter meninggal, tiga dokter di Banyuwangi, dua dokter meninggal masing-masing di Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Malang Raya, Situbondo, dan satu dokter masing-masing di Nganjuk dan Sampang, Madura.
Sutrisno meminta doa kepada masyarakat untuk kesembuhan dokter positif covid-19 lainnya, yang kini mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Namun, Sutrisno tidak menyebut detail jumlah dokter yang sakit terpapar covid-19.
Baca: Eri Cahyadi Instruksikan Salat Iduladha di Rumah
"Mari doakan juga untuk teman sejawat kami yang masih dirawat, untuk terus berjuang melawan penyakit ini. Semoga semua segara diberikan kesembuhan, dan keluarga diberikan kekuatan melewati ini," kata Sutrisno.
Menurut Sutrisno, para dokter itu telah berjuang maksimal memberikan pelayanan terbaik, terhadap pasien covid-19. Namun apa daya, tuhan berkehendak lain dan mereka akhirnya gugur.
Sutrisno berharap masyarakat patuh dan disiplin protokol kesehatan (prokes), sebagai upaya melawan pandemi bersama. Ia juga berharap pandemi covid-19 cepat berlalu, serta para dokter diberi kekuatan dan kesehatan menghadapi pandemi.
"Kami seluruh dokter di Jawa Timur akan terus berjuang demi masyarakat di seluruh fasilitas kesehatan. Dan kami mohon seluruh masyarakat juga berjuang menjaga kesehatan dan melakukan protokol kesehatan dengan baik," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)