Jakarta: Dalam sepekan terakhir, kubah lava barat daya di puncak kawah Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah tinggi dua meter. Hingga Rabu, 1 September 2021, ketinggian kubah terus bertambah.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, menjelaskan dari hasil pengambilan foto udara, ketinggian kubah barat daya maupun kubah tengah masih mengalami pertumbuhan.
Dia mengungkap, analisis morfologi dari Stasiun Kamera Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2, teramati adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya dan kubah tengah, yaitu ketinggian kubah barat daya bertambah sekitar 2 meter dan kubah tengah bertambah sekitar 1 meter.
"Volume kubah lava barat daya sebesar 1.440.000 mmeter kubik dan kubah tengah sebesar 2.842.000 meter kubik," kata Hanik, Jumat, 3 September 2021.
Aktivitas vulkanik lainnya, jelas Hanik, pekan ini terjadi enam kali guguran awan panas ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.500 meter. Dilaporkan terjadi hujan abu pada Sabtu, 28 Agustus dan Rabu, 1 Septermber di beberapa wilayah.
Baca: Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar Radius 2 Kilometer
Guguran lava teramati sebanyak 80 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Hanik juga memaparkan, dalam sepekan terakhir kegempaan Gunung Merapi tercatat sebanyak enam kali gempa Awan panas Guguran (AP), 1 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 62 kali gempa Low Frekuensi (LF), 68 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.978 kali gempa Guguran (RF), 1.289 kali gempa Hembusan (DG), dan 3 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada pekna ini ini lebih tinggi dibandingkan pekan lalu," jelasnya.
Sementara itu. aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga atau level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Tenggara Barat Daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Bila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," kata Hanik.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: Dalam sepekan terakhir, kubah lava barat daya di puncak kawah Gunung
Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah tinggi dua meter. Hingga Rabu, 1 September 2021, ketinggian kubah terus bertambah.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, menjelaskan dari hasil pengambilan foto udara, ketinggian kubah barat daya maupun kubah tengah masih mengalami pertumbuhan.
Dia mengungkap, analisis morfologi dari Stasiun Kamera Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2, teramati adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya dan kubah tengah, yaitu ketinggian kubah barat daya bertambah sekitar 2 meter dan kubah tengah bertambah sekitar 1 meter.
"Volume kubah lava barat daya sebesar 1.440.000 mmeter kubik dan kubah tengah sebesar 2.842.000 meter kubik," kata Hanik, Jumat, 3 September 2021.
Aktivitas vulkanik lainnya, jelas Hanik, pekan ini terjadi enam kali guguran awan panas ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.500 meter. Dilaporkan terjadi hujan abu pada Sabtu, 28 Agustus dan Rabu, 1 Septermber di beberapa wilayah.
Baca: Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar Radius 2 Kilometer
Guguran lava teramati sebanyak 80 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Hanik juga memaparkan, dalam sepekan terakhir kegempaan Gunung Merapi tercatat sebanyak enam kali gempa Awan panas Guguran (AP), 1 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 62 kali gempa Low Frekuensi (LF), 68 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.978 kali gempa Guguran (RF), 1.289 kali gempa Hembusan (DG), dan 3 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada pekna ini ini lebih tinggi dibandingkan pekan lalu," jelasnya.
Sementara itu. aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga atau level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Tenggara Barat Daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Bila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," kata Hanik.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)