Qomarul Lailah, guru SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya, saat jadi wasit badminton perempuan dari Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. (Dok: Humas Pemkot Surabaya)
Qomarul Lailah, guru SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya, saat jadi wasit badminton perempuan dari Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. (Dok: Humas Pemkot Surabaya)

Kisah Lia, Guru Bahasa Inggris SD di Surabaya Jadi Wasit Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020

Amaluddin • 09 Agustus 2021 08:16
Surabaya: Qomarul Lailah, seorang guru mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Negeri Sawunggaling 1 Surabaya, Jawa Timur, patut diacungi jempol. Lantaran terpilih sebagai wasit badminton perempuan dari Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
 
"Ini pengalaman pertama saya bisa terlibat dalam olimpiade sebagai wasit," kata Lia, sapaan akrabnya, Senin, 9 Agustus 2021.
 
Lia menceritakan pengalamannya saat kali pertama menjadi wasit bulu tangkis. Lia mengaku awalnya tidak tertarik menjadi wasit, lantaran tidak memahami olahraga bulu tangkis.

Kisah Lia, Guru Bahasa Inggris SD di Surabaya Jadi Wasit Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020
Qomarul Lailah wasit bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020, asal Surabaya, Jawa Timur.  (Dok: Humas Pemkot Surabaya)
 
Tetapi, setelah mendapatkan cukup banyak pengetahuan dengan membaca banyak buku, ia kemudian tertarik untuk mencoba ikut pelatihan dan menjalani ujian tingkat provinsi. Hasilnya menakjubkan, ia dinyatakan lulus.
 
"Sampai para pemain berteriak kok begitu wasitnya, ada yang bilang ini wasit lulusan mana, dan harus sekolah wasit lagi," ungkapnya.
 
Tak gentar, Lia tetap optimistis dan terus belajar menjadi wasit. Salah satu buku yang menjadi panduannya ialah, Law of Badminton.
 
Baca: 13 Medali Emas Diperebutkan Jelang Upacara Penutupan Olimpiade Tokyo
 
"Buku itu memang segala aturan dan instruksi dalam Bahasa Inggris," terangnya.
 
Perempuan kelahiran Surabaya, 24 September 1977, ini terus berjuang mengikuti berbagai ujian nasional di berbagai ajang. Seiring perjalannya, Lia semakin melejit dalam dunia perwasitan. Namun ia tak melupakan kewajibannya sebagai pendidik SD mata pelajaran Bahasa Inggris.  
 
Menariknya, Lia menjelaskan seluruh ilmu yang diperolehnya dan diimplementasikan di sekolah tempatnya mengajar. Lia mengaku anak didiknya dilatih agar selalu disiplin, percaya diri, dan pantang menyerah. Menurut dia, hal itu menjadi poin penting dalam meraih kesuksesan.
 
"Ternyata itu betul-betul terjadi, ketika kita menerapkan tiga hal itu akan memudahkan kita mencapai banyak hal. Makanya saya ajarkan kepada anak didik saya sedini mungkin. Kalau kamu pengen berhasil, disiplin nomor satu," kata ibu dua anak itu.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan