Surabaya: Provinsi Jawa Timur berupaya memulangkan sembilan Anak Buah Kapal (ABK) MV Voyanger, yang terombang-ambing di Perairan Guam, Amerika Serikat. Sembilan ABK itu merupakan warga Jatim.
"Kami sudah kirim surat ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), meminta bantuan untuk segera memulangkan sembilan ABK itu," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Himawan Estu Bagijo, dikonfirmasi, Senin, 1 November 2021.
Selain mengirim surat bantuan ke Kemenlu, Himawan juga memastikan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). Koordinasi ini dilakukan secara internal dengan dijembatani oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Kami juga sudah berkoordinasi secara internal dengan Kemenaker dan BP2MI," katanya.
Selain upaya penyelamatan, Himawan mengaku terus mencari kondisi terkini sembilan ABK itu. Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan salah satu ABK dan mendapatkan informasi semuanya dlaalm kondisi stabil.
Baca: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Lapas di Jatim Siapkan Blok Isolasi Khusus
Ia juga menyampaikan Disnakertrans Kota Batu juga ikut melakukan investigasi, untuk mengungkap kebenaran informasi yang beredar dengan mendatangi kediaman para ABK. "Semoga ada bantuan dari berbagai pihak dalam proses penanganan kepulangan kru kapal tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Kapal MV Voyanger berangkat dari Bali menuju Guam dengan tujuan pengiriman kapal untuk dijual. Sampai di tujuan, ternyata tidak ada pembeli. Pemilik kapal berada di Kanada.
Pemilik kapal tidak bisa membayar gaji ABK, dan tidak bisa memulangkan kru. Sudah lima bulan lebih kru tidak digaji. Para ABK sempat menghubungi KJRI di Los Angels sejak tiga bulan lalu tapi belum mendapatkan bantuan.
Surabaya: Provinsi Jawa Timur berupaya memulangkan sembilan Anak Buah Kapal (ABK) MV Voyanger, yang terombang-ambing di Perairan Guam, Amerika Serikat. Sembilan
ABK itu merupakan warga Jatim.
"Kami sudah kirim surat ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), meminta bantuan untuk segera memulangkan sembilan ABK itu," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Himawan Estu Bagijo, dikonfirmasi, Senin, 1 November 2021.
Selain mengirim surat bantuan ke Kemenlu, Himawan juga memastikan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). Koordinasi ini dilakukan secara internal dengan dijembatani oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Kami juga sudah berkoordinasi secara internal dengan Kemenaker dan BP2MI," katanya.
Selain upaya penyelamatan, Himawan mengaku terus mencari kondisi terkini sembilan ABK itu. Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan salah satu
ABK dan mendapatkan informasi semuanya dlaalm kondisi stabil.
Baca: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Lapas di Jatim Siapkan Blok Isolasi Khusus
Ia juga menyampaikan Disnakertrans Kota Batu juga ikut melakukan investigasi, untuk mengungkap kebenaran informasi yang beredar dengan mendatangi kediaman para
ABK. "Semoga ada bantuan dari berbagai pihak dalam proses penanganan kepulangan kru kapal tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Kapal MV Voyanger berangkat dari Bali menuju Guam dengan tujuan pengiriman kapal untuk dijual. Sampai di tujuan, ternyata tidak ada pembeli. Pemilik kapal berada di Kanada.
Pemilik kapal tidak bisa membayar gaji
ABK, dan tidak bisa memulangkan kru. Sudah lima bulan lebih kru tidak digaji. Para ABK sempat menghubungi KJRI di Los Angels sejak tiga bulan lalu tapi belum mendapatkan bantuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)