Surabaya: Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur mencatat ada 1.206 narapidana (napi) terpapar covid-19 sejak Januari-Oktober 2021. Dari jumlah itu, sebanyak 1.087 orang sembuh, dan 119 napi sisanya meninggal.
"Sebanyak 1.087 napi sudah sembuh. Sementara sisanya meninggal presentasinya sekitar dua persen dari 1.206 napi, yang tersebar di 39 lapas/rutan," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur Krismono, dikonfirmasi Senin, 1 November 2021.
Krismono mengatakan kematian terbanyak terjadi ketika gelombang kedua covid-19 melanda. Mengantisipasi munculnya gelombang ketiga, yang diperkirakan terjadi pada Desember 2021-Januari 2022 mendatang, ia meminta jajarannya waspada.
"Mudah-mudahan tidak terjadi gelombang ketiga covid-19, karena akan sangat berat untuk lapas/ rutan jajaran," ujarnya.
Baca: Fenomena La Nina, 17 Daerah di Jatim Waspada Cuaca Ekstrem
Mengantisipasi terjadinya gelombang tiga covid-19, Lapas di Jatim menambah blok isolasi khusus napi yang terpapar covid-19. "Setiap lapas/rutan harus menambah hingga dua kali lipat dari jumlah blok isolasi yang ada," katanya.
Selain itu, Kemenkumham Jatim juga menyiapkan pencegahan dengan mempercepat vaksinasi, isolasi bagi napi baru di blok khusus serta disinfeksi secara berkala. Saat ini hampir seluruh lapas/ rutan sudah 100 persen vaksinasi.
"Sementara ini kami hanya menerima tahanan yang statusnya A3 (tahanan pengadilan) saja, hal ini terbukti efektif menjaga tingkat overkapasitas (krisis kepadatan) dan menekan penyebaran covid-19," katanya.
Surabaya: Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur mencatat ada 1.206
narapidana (napi) terpapar covid-19 sejak Januari-Oktober 2021. Dari jumlah itu, sebanyak 1.087 orang sembuh, dan 119 napi sisanya meninggal.
"Sebanyak 1.087 napi sudah sembuh. Sementara sisanya meninggal presentasinya sekitar dua persen dari 1.206 napi, yang tersebar di 39 lapas/rutan," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur Krismono, dikonfirmasi Senin, 1 November 2021.
Krismono mengatakan kematian terbanyak terjadi ketika gelombang kedua covid-19 melanda. Mengantisipasi munculnya gelombang ketiga, yang diperkirakan terjadi pada Desember 2021-Januari 2022 mendatang, ia meminta jajarannya waspada.
"Mudah-mudahan tidak terjadi gelombang ketiga covid-19, karena akan sangat berat untuk lapas/ rutan jajaran," ujarnya.
Baca: Fenomena La Nina, 17 Daerah di Jatim Waspada Cuaca Ekstrem
Mengantisipasi terjadinya gelombang tiga covid-19, Lapas di Jatim menambah
blok isolasi khusus napi yang terpapar covid-19. "Setiap lapas/rutan harus menambah hingga dua kali lipat dari jumlah blok isolasi yang ada," katanya.
Selain itu, Kemenkumham Jatim juga menyiapkan pencegahan dengan mempercepat vaksinasi, isolasi bagi napi baru di blok khusus serta disinfeksi secara berkala. Saat ini hampir seluruh lapas/ rutan sudah 100 persen vaksinasi.
"Sementara ini kami hanya menerima tahanan yang statusnya A3 (tahanan pengadilan) saja, hal ini terbukti efektif menjaga tingkat overkapasitas (krisis kepadatan) dan menekan penyebaran covid-19," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
