Solo: Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengeklaim persediaan oksigen di rumah sakit (RS) di Kota Solo, Jawa Tengah, aman. Sebelumnya, persediaan oksigen sempat menipis.
"Tapi sudah dikirim tadi malam. Sudah aman sekarang, sudah dapat kiriman dari Kendal," ujar Gibran, Jumat, 9 Juli 2021.
Ia menyebutkan bahwa kebutuhan itu sudah didistribusikan ke sejumlah RS yang persediaannya menipis. Yakni RS dr Oen, RS Hermina, dan RSUD Ngipang.
Kendati demikian, persediaan oksigen menipis juga terjadi di RSUD Bung Karno. "Tapi sudah diusahakan sekarang. Ya, suplai oksigen di seluruh Indonesia kan sedikit termasuk Solo," terang Gibran.
Gibran mengungkapkan pihaknya mengantisipasi kejadian serupa dengan segera membuka depo oksigen di Solo Techno Park (STP). Depo oksigen tersebut nantinya akan memenuhi kebutuhan harian di RS yang ada di Solo.
"Kita amankan terus jangan sampai ada yang kehabisan. Depo nanti produksinya sesuai kebutuhan. Nanti dibantu dari pusat juga," bebernya.
Baca: Melanggar PPKM Darurat, 5 Kafe di Malang Disegel
Gibran menyatakan, kebutuhan oksigen untuk Solo per hari mencapai 59 ton. Kebutuhan tinggi tersebut terjadi karena tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) pasien covid-19 di Solo cukup tinggi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih menambahkan, angka BOR di Solo saat ini mencapai 95 persen lebih. Ratusan kasus covid-19 bertambah setiap harinya dalam beberapa hari terakhir.
"Angka BOR kita memang tinggi. Ratusan kasus bertambah setiap hari. Disumbang dari kasus baru dan kasus hasil tracing," terang Siti.
Solo: Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengeklaim persediaan oksigen di
rumah sakit (RS) di Kota Solo,
Jawa Tengah, aman. Sebelumnya, persediaan oksigen sempat menipis.
"Tapi sudah dikirim tadi malam. Sudah aman sekarang, sudah dapat kiriman dari Kendal," ujar Gibran, Jumat, 9 Juli 2021.
Ia menyebutkan bahwa kebutuhan itu sudah didistribusikan ke sejumlah RS yang persediaannya menipis. Yakni RS dr Oen, RS Hermina, dan RSUD Ngipang.
Kendati demikian, persediaan oksigen menipis juga terjadi di RSUD Bung Karno. "Tapi sudah diusahakan sekarang. Ya, suplai oksigen di seluruh Indonesia kan sedikit termasuk Solo," terang Gibran.
Gibran mengungkapkan pihaknya mengantisipasi kejadian serupa dengan segera membuka depo oksigen di Solo Techno Park (STP). Depo oksigen tersebut nantinya akan memenuhi kebutuhan harian di RS yang ada di Solo.
"Kita amankan terus jangan sampai ada yang kehabisan. Depo nanti produksinya sesuai kebutuhan. Nanti dibantu dari pusat juga," bebernya.
Baca:
Melanggar PPKM Darurat, 5 Kafe di Malang Disegel
Gibran menyatakan, kebutuhan oksigen untuk Solo per hari mencapai 59 ton. Kebutuhan tinggi tersebut terjadi karena tingkat keterisian tempat tidur atau
bed occupancy ratio (BOR) pasien covid-19 di Solo cukup tinggi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih menambahkan, angka BOR di Solo saat ini mencapai 95 persen lebih. Ratusan kasus covid-19 bertambah setiap harinya dalam beberapa hari terakhir.
"Angka BOR kita memang tinggi. Ratusan kasus bertambah setiap hari. Disumbang dari kasus baru dan kasus hasil tracing," terang Siti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)