Emil Elestianto Dardak, calon wakil gubernur Jatim, Medcom.id - Hadi
Emil Elestianto Dardak, calon wakil gubernur Jatim, Medcom.id - Hadi

Ada 472 Klaster Covid-19 di Jatim, Emil Dardak Minta Tracing Diperkuat

Amaluddin • 30 Juni 2021 15:39
Surabaya: Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elistianto Dardak mengungkapkan ada 472 klaster dari total 1.342 kasus covid-19 di Jatim. Untuk mencegah pertambahan klaster, ia meminta agar pemerintah daerah lebih gencar melakukan tracing
 
"Arahan Ibu Gubernur Khofifah, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) akan terus memantau sinergi apa yang bisa kita bangun dalam kaitan dengan proses tracing," kata Emil dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 Juni 2021.
 
Ia menyebutkan, penambahan kasus covid-19 di Kabupaten Mojokerto adalah tertinggi di Jatim. "Kemudian, kami menghubungi Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Mojokerto. Alhamdulillah, mereka sudah melakukan komunikasi bersama Forkopimda," lanjut dia. 

Emil berharap Pemkab Mojokerto intensif dalam melakukan tracing guna mencegah adanya klaster baru. Saat ini, penanganan yang dilakukan adalah melakukan tracing pada 20-25 orang yang pernah kontak dengan satu pasien covid-19. 
 
"Untuk memperkuat tracing, BPBD Jatim akan membantu pengadaan (tes) antigennya," tambah Emil. 
 
Upaya lainnya, Pemkab Mojokerto harus mengidentifikasi risiko terkait agenda hajatan pernikahan. Data di Kantor Urusan Agama (KUA) dan Kementerian Agama (Kemenag) RI mencatat, sekitar 800 pasangan akan melakukan pernikahan dalam waktu dekat. 
 
"Tentu ini menjadi atensi kita bersama. Mungkin ada peraturan, akad diperbolehkan tapi hajatan untuk sementara waktu ditiadakan," beber Emil. 
 
Kedua, sebagai kawasan industri dan tulang punggung (backbone) ekonomi Jatim, Emil mengimbau Pemkab Mojokerto berkoordinasi dan berkomunikasi dengan beberapa perusahaan untuk mengawasi sekaligus mendata para pekerja non KTP Mojokerto. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah para pekerja pulang ke kampung halamannya. 
 
"Biasanya, mereka memiliki potensi sangat tinggi untuk pulang ke kampung halaman, utamanya di akhir pekan," tutur Emil. 
 
Baca: Pemerintah DIY Rencanakan Vaksinasi Berbasis di Sekolah
 
Ketiga, potensi penyebaran virus covid-19 mutasi varian delta dinilai sangat cepat. Emil meminta kepada rumah sakit (RS) di Mojokerto agar selektif menerima kunjungan di tengah kondisi melonjaknya covid-19.
 
Saat ini, total ketersediaan kapasitas tempat tidur (bed) di Mojokerto sebanyak 539 unit. Rinciannya, 380 bed di RS khusus bagi pasien penderita covid-19 gejala sedang hingga berat. Sedangkan, pasien gejala ringan dirawat di puskesmas. 
 
Kemudian, pentingnya pemisahan antara pasien yang masih terduga (suspek) dengan pasien terkonfirmasi positif covid-19 berstatus gejala ringan. Menurut Emil, keduanya tak bisa digabung. 
 
"Meski mereka masih sama-sama suspek, kalau berinteraksi bisa positif. Mereka (pasien suspek) juga menunggu hasil swab PCR sebelum ditentukan statusnya," tutur Emil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan