Depok: Insiden perusakan SMK Izzata-Arjuna, di Jalan Raya Cipayung, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, diduga balas dendam. Sebelum perusakan, siswa SMK Izzata-Arjuna diketahui menyerang siswa sekolah lain.
"Hari sebelumnya dari sekolah ini (siswa SMK Izzata) sempat menyerang sekolah lain (tawuran)," kata Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah, di SMK Izzata-Arjuna, Rabu, 16 Oktober 2019.
Azis menduga perusakan SMK Izzata-Arjuna adalah imbas dari kejadian sebelumnya. Dia mengungkap tawuran antarpelajar mulanya terjadi di pinggir Tol Cijago. Namun aksi balasan malah merusak gedung sekolah.
Dia mengaku ada korban tewas dan terluka dalam aksi tawuran antarpelajar di pinggir Tol Cijago sebelum penyerangan gedung sekolah. Azis mengklaim pencegahan tawuran dilakukan melalui program Police Goes To School (polisi menjaga di depan sekolah). Namun siswa yang terlibat tawuran bersiasat dengan beraksi di lokasi lain.
"Semoga kita mampu, menangkap pelakunya," ujarnya.
Polisi memeriksa empat saksi terkait aksi perusakan sekolah. Beberapa alat bukti yakni sampel gedung yang rusak dan batu disita petugas.
Depok: Insiden perusakan
SMK Izzata-Arjuna, di Jalan Raya Cipayung, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, diduga balas dendam. Sebelum perusakan, siswa SMK Izzata-Arjuna diketahui menyerang siswa sekolah lain.
"Hari sebelumnya dari sekolah ini (siswa SMK Izzata) sempat menyerang sekolah lain (tawuran)," kata Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah, di SMK Izzata-Arjuna, Rabu, 16 Oktober 2019.
Azis menduga perusakan SMK Izzata-Arjuna adalah imbas dari kejadian sebelumnya. Dia mengungkap tawuran antarpelajar mulanya terjadi di pinggir Tol Cijago. Namun aksi balasan malah merusak gedung sekolah.
Dia mengaku ada korban tewas dan terluka dalam aksi tawuran antarpelajar di pinggir Tol Cijago sebelum penyerangan gedung sekolah. Azis mengklaim pencegahan tawuran dilakukan melalui program Police Goes To School (polisi menjaga di depan sekolah). Namun siswa yang terlibat tawuran bersiasat dengan beraksi di lokasi lain.
"Semoga kita mampu, menangkap pelakunya," ujarnya.
Polisi memeriksa empat saksi terkait aksi perusakan sekolah. Beberapa alat bukti yakni sampel gedung yang rusak dan batu disita petugas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)