Teknologi yang bakal digunakan mengolah sampah dari wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Teknologi yang bakal digunakan mengolah sampah dari wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Kota Yogyakarta dan Bantul Sepakati Kerja Sama Pengolahan Sampah

Ahmad Mustaqim • 18 Mei 2024 12:41
Yogyakarta: Persoalan sampah di Kabupaten Batul dan Kota Yogyakarta bakal diolah peralatan pengolahan sampah bernama Intermediate Treatment Facility (ITF). Teknologi tersebut ditempatkan di Bawuran, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. 
 
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan pembangunan infrastruktur ITF diperkirakan selesai akhir bulan ini. Kapasitas teknologi ITF di Bawuran diperkirakan mampu mengolah sampah maksimal hingga 100 ton per hari ke depan.
 
"ITF sampah akan diolah, dipilah, kemudian sampah residu bakal dikarbonasi sehingga seluruh proses pengolahan sampah tuntas di tempat," ujarnya pada Jumat, 17 Mei 2024. 

Abdul Halim mengatakan Bantul Recycling and Green City (BRGC) menyusul dibangun berdekatan ITF. BRCG itu bakal sebagai sarana mengubah sampah hasil olahan menjadi produk panel atau papan untuk bahan bangunan bernilai ekspor. Namun, BRCG akan dibangun bertahap karena menggunakan teknologi tinggi dengan investasi lebih dari Rp400 miliar.
 
"Pemerintah hanya memfasilitasi infrastruktur pendukung, tapi alat-alat mesinnya nanti swasta," kata dia. 
 
Baca juga: Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp1 Juta

ITF diperkirakan beroperasi pada Juni 2024. Selain ITF, kata dia, Kabupaten Batul juga tengah membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPTS) di Modalan Banguntapan, dan TPST di Dingkikan, Argodadi Sedayu.
 
"Insyaallah dengan ini tidak hanya (sampah) Bantul karena kami diamanahi Ngarsa Dalem (Gubernur DIY) untuk mengelola sampah dari luar Bantul yakni dari Kota Yogyakarta," ucapnya. 
 
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan sampah dari wilayahnya diperkirakan masih sekitar 200 ton dengan sebagian di antaranya diolah di dua TPS3R di Nitikan dan Kranon. Ia menyebut sejak April 2024 Kota Yogyakarta juga telah mengirim sekitar 30 ton sampah per hari ke Bantul. 
 
"Sisanya kami siapkan diolah TPS3R baru di Karangmiri mulai Juni 2024 dan teknologi ITF," katanya. 
 
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap persoalan sampah di dua wilayah segera terselesaikan. Selain itu, kata dia, sampah-sampah yang bisa diolah menjadi barang-barang bernilai. 
 
"Sampah yang selama ini dianggap barang buangan menjadi suatu yang bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yang menghasilkan sampah," ucap Sultan. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan