Kondisi Jalan Raya Boru Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT dipenuhi abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi, Rabu (3/1/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Kondisi Jalan Raya Boru Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT dipenuhi abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi, Rabu (3/1/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Flores Timur Siaga Darurat Bencana Erupsi Gunung Lewotobi

Antara • 03 Januari 2024 21:37
Kupang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menetapkan status Siaga Darurat Bencana Alam Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang selama 14 hari ke depan.
 
"Status siaga darurat ini terhitung sejak 1-14 Januari 2024," kata Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Rabu, 3 Januari 2024.
 
Penetapan status secara resmi dikeluarkan melalui surat keputusan Bupati Flores Timur. Status itu ditetapkan merujuk pada kenaikan status aktivitas gunung api dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga). Lewat penetapan status itu pula penanganan kebencanaan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sesuai alur penanganan dalam masa darurat bencana.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menyatakan kenaikan status Gunung Lewotobi Laki-laki sejak Senin, 1 Januari 2024, pukul 04.00 Wita.
 
Kenaikan status itu merujuk pada hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas visual dan kegempaan gunung tersebut serta mewaspadai awan panas dari arah rekahan kawah.
 
Baca juga: Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Berbahaya Bagi Keselamatan Penerbangan

"Sebanyak dua kecamatan terdampak erupsi itu, yakni Wulanggitang dan Ile Bura," terang dia.
 
Dia mengatakan pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya penanganan bencana, di antaranya terus mendata jumlah warga terdampak, menyalurkan bantuan logistik, membangun posko, dan memberi layanan kesehatan.
 
Ia menyebut penanganan kebencanaan kepada masyarakat terdampak bencana dilakukan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan.
 
Sehubungan belum ada perubahan status gunung dan masih terlihat adanya aktivitas vulkanik gunung itu, Doris mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah.
 
Ia berpesan kepada masyarakat terdampak agar menghindari pusat erupsi gunung itu dengan jarak aman, empat hingga lima kilometer.
 
"Saya, kapolres, dan dandim sudah bantu informasikan kepada teman-teman jajaran di bawah dibantu aparat desa untuk melihat keamanan rumah-rumah yang ditinggalkan," kata dia.
 
Masa siaga darurat dapat diperpanjang, menyesuaikan dengan peningkatan status gunung tersebut.
 
"Apabila terjadi peningkatan aktivitas gunung dan memerlukan penanganan lebih lanjut maka dapat diperpanjang atau ditingkatkan ke status keadaan darurat bencana tahap berikutnya," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan