Visual salah satu posko pengungsian akibat erupsi di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (2/1/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Visual salah satu posko pengungsian akibat erupsi di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (2/1/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Sejumlah Sekolah di Flores Timur Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Antara • 02 Januari 2024 10:41
Flores Timur: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meniadakan sementara kegiatan belajar mengajar pada beberapa sekolah yang ada di dua kecamatan terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
 
"Sekolah semester ini rencananya akan dimulai 4 Januari 2024, kami tiadakan sementara. Kami mempertimbangkan status gunung api. Itu langkah yang diambil," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda dari Larantuka, Flores Timur, Selasa, 2 Janauri 2024.
 
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur kembali erupsi pada 1 Januari 2024 menyusul kenaikan status dari Level II atau Waspada menjadi Level III atau Siaga. Akibatnya ada dua kecamatan yang terdampak erupsi itu yakni Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura.

Felix menyebut peniadaan pembelajaran sementara itu berlaku bagi jenjang pendidikan SD dan SMP yang menjadi kewenangan pemkab. Adapun jumlah sekolah yang berada di Kecamatan Wulanggitang yaitu 14 SD dan 3 SMP, sedangkan 7 SD dan 2 SMP berada di Kecamatan Ile Bura.
 
Baca: 1.172 Warga 4 Desa di Flores Timur Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

Pemberlakuan peniadaan pembelajaran ini, kata Felix, berlaku selama satu minggu dulu. Kebijakan ini akan disesuaikan dengan perkembangan terkini dari status Gunung Lewotobi Laki-Laki.
 
"Kami terus lihat perkembangan, saya juga ke lokasi untuk menghibur para peserta didik yang berada di sana," ucapnya.
 
Selain itu, lanjutnya, ada satu SMA di Kecamatan Ile Bura serta 3 SMA dan 1 SMK di Kecamatan Wulanggitang. Namun kewenangan terkait penghentian pembelajaran jenjang pendidikan SMA berada pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.
 
"Tentu ada SMA di wilayah kabupaten, tapi dari sisi kewenangan bukan di kabupaten," kata Felix.
 
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi mengatakan penghentian sementara aktivitas belajar mengajar pada jenjang pendidikan SMA merupakan kondisi yang situasional.
 
Oleh karena itu sekolah juga berkoordinasi dengan koordinator pengawas (korwas) setempat atas siaga sekolah bencana.
 
"Ini pilihan tepat dengan perhatikan manajemen kebencanaan yang telah diperoleh selama ini," kata Linus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan