Jepara: Tim peneliti Ratu Kalinyamat dari Yayasan Darma Bhakti Lestari (YDBL) telah melakukan penelitian selama tiga tahun. Naskah akademik pun telah selesai disusun dan diserahkan kepada Bupati Jepara, Dian Kristiandi.
Ketua Tim Peneliti Yayasan Darma Bhakti Lestari, Ratno Lukito, mengatakan naskah akademik yang telah disusun menunjukan bukti-bukti bahwa Ratu Kalinyamat adalah sosok yang memang pantas menyandang gelar pahlawan nasional. Sebab, bukti itu bersumber dari sumber primer.
"Kalau dulu baru dua buku sumber primer, sekarang ini kami berhasil mendampatkan delapan buku primer yang kami jadikan sumber," ujar Ratno, usai menyerahkan naskah akademik kepada Bupati Jepara Dian Kristiandi, Kamis, 13 Januari 2022.
Baca: Jejak Ratu Kalinyamat, Perempuan Tangguh yang Usir Portugis dari Malaka
Delapan sumber primer di antaranya dari penulis Portugis, yaitu Diego da Coute, Franscisco Pares, Afondo de Noronha, Faria a Sousa, dan Martins a El Ray. Sumber primer lainnya adalah surat Raja Sebastian untuk Gubernur Noronha. Serta dua buku lain yang berjudul Jorge de Lemos dan Documentacco Para A Historia Das Missoes Do Padroado Portugues Do Oerientae Insulinda Vol. 4.
"Buku sumber primer itu ditulis oleh warga Portugal. Buku itu ditulis oleh penulis semasa Ratu Kalinyamat masih hidup. Buku sumber primer ini belum digunakan dalam pengusulan sebelumnya," kata Ratno.
Bupati Jepara, Dian Kristiandi, mengatakan sangat mendukung upaya pengusulan Rata Kalinyamat memperoleh gelar pahlawan nasional. Pemerintah kabupaten akan memberikan rekomendasi pengusulan itu.
"Saya sudah ngga bisa banyak kata, saya benar-benar mengucapkan banyak terimaksih. Kami akan dukung sepenuhnya usaha ini. Surat rekomendasi akan sesegera mungkin," kata Dian.
Jepara: Tim peneliti
Ratu Kalinyamat dari Yayasan Darma Bhakti Lestari (YDBL) telah melakukan penelitian selama tiga tahun. Naskah akademik pun telah selesai disusun dan diserahkan kepada Bupati Jepara, Dian Kristiandi.
Ketua Tim Peneliti Yayasan Darma Bhakti Lestari, Ratno Lukito, mengatakan naskah akademik yang telah disusun menunjukan bukti-bukti bahwa Ratu Kalinyamat adalah sosok yang memang pantas menyandang gelar pahlawan nasional. Sebab, bukti itu bersumber dari sumber primer.
"Kalau dulu baru dua buku sumber primer, sekarang ini kami berhasil mendampatkan delapan buku primer yang kami jadikan sumber," ujar Ratno, usai menyerahkan naskah akademik kepada Bupati Jepara Dian Kristiandi, Kamis, 13 Januari 2022.
Baca: Jejak Ratu Kalinyamat, Perempuan Tangguh yang Usir Portugis dari Malaka
Delapan sumber primer di antaranya dari penulis Portugis, yaitu Diego da Coute, Franscisco Pares, Afondo de Noronha, Faria a Sousa, dan Martins a El Ray. Sumber primer lainnya adalah surat Raja Sebastian untuk Gubernur Noronha. Serta dua buku lain yang berjudul
Jorge de Lemos dan Documentacco Para A Historia Das Missoes Do Padroado Portugues Do Oerientae Insulinda Vol. 4.
"Buku sumber primer itu ditulis oleh warga Portugal. Buku itu ditulis oleh penulis semasa Ratu Kalinyamat masih hidup. Buku sumber primer ini belum digunakan dalam pengusulan sebelumnya," kata Ratno.
Bupati Jepara, Dian Kristiandi, mengatakan sangat mendukung upaya pengusulan Rata Kalinyamat memperoleh gelar pahlawan nasional. Pemerintah kabupaten akan memberikan rekomendasi pengusulan itu.
"Saya sudah ngga bisa banyak kata, saya benar-benar mengucapkan banyak terimaksih. Kami akan dukung sepenuhnya usaha ini. Surat rekomendasi akan sesegera mungkin," kata Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)