Pimpinan Jemaah An Nadzir, Samiruddin Pademmui, mengatakan keputusan tersebut diambil setelah melakukan pemantauan bulan berdasarkan ilmu dan metodologi pemantauan bulan yang selama ini dilakukan oleh pihaknya. Jamaah An-Nadzir mulai memantau bulan untuk menentukan purnama ke 14, 15, dan 16 Dzulqaidah 1443 H.
"Jadi awal bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah terhitung mulai 29-30 Juni 2022. Hal ini berarti bahwa 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada hari Jumat-Sabtu 8-9 Juli 2022 Milahiyah," kata Samiruddin di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, 5 Juli 2022.
Baca: Kota Ternate Iduladha pada 9 Juli |
Dia menjelaskan dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh pihaknya, maka didapatkan bulan purnama ke 14, 15, dan 16 Dzulqaidah 1443 Hijriah, bertepatan dengan 13, 14, dan 15 Juni 2022, sesuai dengan kriterianya masing-masing. Yakni purnama 14, bulan duluan terbenam di ufuk barat baru matahari terbit di ufuk timur, purnama 15.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia juga menyebut dengan fajar di timur dan fajar di barat, dan purnama 16, yang ditandai dengan matahari sudah terbit di ufuk timur, sementara bulan masih nampak (belum tenggelam) di ufuk barat pada pagi hari.
"Dari tiga purnama 14, 15, 16 tersebut, terus dihitung hingga 27, 28, dan 29 Dzulqaidah 1443 H dgn memperhatikan jam terbitnya bulan di ufuk timur pada subuh hari," jelasnya.
Ia juga mengatakan meski 10 Dzulhijjah berada antara 8-9 Juli 2022. Hanya saja karena pergantian bulan (konjungsi/Ijtima') terjadi sekitar jam 11.00 Wita, pihaknya menilai tidak memungkinkan lagi melakukan shalat Iedul Adha 1443 H di hari Jumat tgl 8 Juli 2022.
"Maka pelaksanaan shalat Ieduladha 1443 Hijriah dilakukan pada hari Sabtu pagi tgl 9 Juni 2022 Milahiyah," ungkapnya.