Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Pemkot Tangerang Bakal Bangun PSEL Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan

Hendrik Simorangkir • 24 Februari 2022 20:59
Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bakal membangun Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan. Program tersebut sebagai salah satu terobosan pengelolaan sampah perkotaan.  
 
Hal itu mengacu pada Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi PSEL Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. 
 
"Ini menjadi upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan di Kota Tangerang, mengurangi timbunan sampah di TPA Rawa Kucing serta mendapatkan nilai tambah berupa energi listrik," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Kamis, 24 Februari 2022.

Arief menuturkan program itu disebut harus dituntaskan sebagai wujud dukungan terhadap proyek strategis nasional (PSN). 
 
Sementara, Kepala Bidang Tata Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Dadang Basuki, mengatakan nantinya PSEL akan mampu mengolah 2.000 ton sampah per hari. Sehingga mampu mengatasi permasalahan sampah di Kota Tangerang. Pihaknya pun akan membantu memasok sampah yang diangkut dari hilir untuk kemudian di olah menjadi listrik di PSEL.
 
"Maka dari itu kami berharap adanya PSEL mampu mengatasi permasalahan sampah di Kota Tangerang. Nantinya dari 2.00 ton sampah itu akan menghasilkan listrik sebesar 39 megawatt," ucap Dadang.
 
Baca: Jual Kulkas Bekas Milik Ibunya, Pemuda di Tangerang Divonis 3 Bulan Penjara
 
Dadang menuturkan padatnya penduduk seperti Kota Tangerang, tidak bisa lagi mendukung pembangunan TPA berskala besar. Dengan begitu, lanjutnya, instalasi seperti PSEL sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kota karena keberlanjutan jangka panjangnya.
 
"Saat ini daya tampung TPA Rawa Kucing hanya mampu bertahan hingga dua tahun ke depan dan tidak mungkin dilakukan perluasan," katanya.
 
Sementara, Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sarwono Kusumaatmadja menjelaskan PSEL ini menjadi program PSN untuk kota-kota besar berpenduduk padat termasuk Kota Tangerang, yang sudah memasuki jalur prioritas strategis nasional. 
 
"PSEL ini diharapkan menjadi pemecahan masalah secara nasional bahkan secara global," jelas Sarwono.
 
Isu perihal tata kelola sampah di Kota Tangerang menjadi kepentingan nasional karena letaknya yang berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 
 
Pembangunan fasilitas PSEL akan dilakukan konsorsium Oligo Infrastructure Group (OIG), yang berkomitmen menjalankan seluruh proses teknis dan segala upaya demi mendukung percepatan inisiatif pengelolaan sampah di Kota Tangerang.
 
Dalam perencanaan yang ada saat ini, konsorsium yang telah memenangkan tender pada 2020 akan mengintegrasikan Material Recovery Facility, Anaerobic Digestion, dan RDF Power Plant untuk mengatasi masalah sampah yang menumpuk di Kota Tangerang.
 
Rencananya dalam proyek tersebut dibangun dua pembangkit listrik yang ditargetkan akan dimulai pada 2023. Satu menggunakan batubara yang dibangun di Kecamatan Jatiuwung dengan menghasilkan listrik sebesar 23 megawatt, dan satu lainnya menggunakan biogas yang didirikan di TPA Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari dengan hasilkan listrik sebesar 16 megawatt.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan