Makassar: Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Masyarakat Indonesia Timur melakukan unjuk rasa. Aksi itu dilakukan untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kelangkaan minyak goreng.
Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan di Jalan Andi Pangeran Pettarani itu, puluhan mahasiswa menutup sebagian jalan protokol tersebut. Hal ini menyebabkan kemacetan sekitar 1 hingga 2 kilometer di empat jalur.
Koordinator lapangan Gery mengatakan aksi yang mereka lakukan sebagai peringatan kepada pemerintah saat ini. Ia menilai pemerintah tidak memedulikan keadaan masyarakat umum dengan banyaknya kenaikan hingga kelangkaan kebutuhan masyarakat.
"Kami meminta pemerintah untuk merealisasikan semua yang menjadi tuntutan kami," kata Geri di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 21 April 2022.
Ia meminta pemerintah membuka mata dan telinga atas semua aspirasi yang dikeluarkan seluruh mahasiswa di Indonesia. Khususnya yang ada di Indonesia Timur dan Makassar sebagai pusatnya.
"Kami menolak kenaikan minyak goreng dan kenaikan pajak, jadi saya meminta kepada pemerintah untuk membuka mata dan telinganya," jelas dia.
Baca: Bongkar Mafia Migor, Penegakan Hukum Era Jokowi Disebut Semakin Baik
Gery mengancam akan ada gelombang aksi unjuk rasa yang lebih besar lagi bila aspirasi mahasiswa tidak direalisasikan.
"Ketika pemerintah tidak merealisasikan tuntutan kami, yakin dan percaya akan ada gelombang besar lagi yang akan datang," tegasnya.
Makassar: Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Masyarakat Indonesia Timur melakukan
unjuk rasa. Aksi itu dilakukan untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (
BBM) dan kelangkaan
minyak goreng.
Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan di Jalan Andi Pangeran Pettarani itu, puluhan mahasiswa menutup sebagian jalan protokol tersebut. Hal ini menyebabkan kemacetan sekitar 1 hingga 2 kilometer di empat jalur.
Koordinator lapangan Gery mengatakan aksi yang mereka lakukan sebagai peringatan kepada pemerintah saat ini. Ia menilai pemerintah tidak memedulikan keadaan masyarakat umum dengan banyaknya kenaikan hingga kelangkaan kebutuhan masyarakat.
"Kami meminta pemerintah untuk merealisasikan semua yang menjadi tuntutan kami," kata Geri di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 21 April 2022.
Ia meminta pemerintah membuka mata dan telinga atas semua aspirasi yang dikeluarkan seluruh mahasiswa di Indonesia. Khususnya yang ada di Indonesia Timur dan Makassar sebagai pusatnya.
"Kami menolak kenaikan minyak goreng dan kenaikan pajak, jadi saya meminta kepada pemerintah untuk membuka mata dan telinganya," jelas dia.
Baca:
Bongkar Mafia Migor, Penegakan Hukum Era Jokowi Disebut Semakin Baik
Gery mengancam akan ada gelombang aksi unjuk rasa yang lebih besar lagi bila aspirasi mahasiswa tidak direalisasikan.
"Ketika pemerintah tidak merealisasikan tuntutan kami, yakin dan percaya akan ada gelombang besar lagi yang akan datang," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)