Bandung: Kementerian Sosial akan memberikan pendampingan khusus kepada para korban pemerkosaan yang dilakukan Herry Wirawan, di Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat. Sejumlah korban, masih menginginkan untuk bisa bersekolah kembali.
"Karena sudah ada pendampingan pada proses hukumnya, maka kami lakukan pendamping untuk berikutnyanya," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini, di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin, 13 Desember 2021.
Risma mengaku sudah bertemu dengan beberapa korban dan menanyai keinginan mereka ke depan. Para korban saat ini masih merasa trauma dengan apa yang sudah dialami. Sehingga Kemensos saat ini hanya menampung harapan dan keinginan mereka.
"Beberapa di antaranya ingin sekolah. Ternyata mereka tidak menerima ijazah, tidak terima apa pun, juga rapor," beber Risma.
Baca: Ridwan Kamil Pastikan Semua Korban Herry Wirawan Aman
Risma menyatakan, pemulihan trauma dan psikologis akan terus diberikan hingga para korban bisa melupakan tragedi yang pernah dialaminya. Namun, hal yang tidak kalah penting jangan sampai kejadian itu memutus harapan mereka.
"Setelah mereka curhat, mereka kan ingin sekolah dan sebagainya. Nah memang agak sulit karena rata-rata usia korban 16 tahun, tidak ada ijazah SD, ini kan agak sulit," terangnya.
Tapi pihaknya akan mencoba memikirkan dan mendiskusikan, supaya korban bisa bersekolah informal. Pihaknya memastikan agar para korban bisa kembali melanjutkan hidup yang lebih baik.
"Hal paling penting adalah keberlanjutan kehidupan mereka supaya tidak terbebani masa lalu. Kita semua ingin mereka bisa kembali melanjutkan kehidupan yang lebih baik," tuturnya.
Bandung: Kementerian Sosial akan memberikan pendampingan khusus kepada para korban
pemerkosaan yang dilakukan Herry Wirawan, di Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat. Sejumlah korban, masih menginginkan untuk bisa bersekolah kembali.
"Karena sudah ada pendampingan pada proses hukumnya, maka kami lakukan pendamping untuk berikutnyanya," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini, di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin, 13 Desember 2021.
Risma mengaku sudah bertemu dengan beberapa korban dan menanyai keinginan mereka ke depan. Para korban saat ini masih merasa trauma dengan apa yang sudah dialami. Sehingga Kemensos saat ini hanya menampung harapan dan keinginan mereka.
"Beberapa di antaranya ingin sekolah. Ternyata mereka tidak menerima ijazah, tidak terima apa pun, juga rapor," beber Risma.
Baca: Ridwan Kamil Pastikan Semua Korban Herry Wirawan Aman
Risma menyatakan, pemulihan trauma dan psikologis akan terus diberikan hingga para korban bisa melupakan tragedi yang pernah dialaminya. Namun, hal yang tidak kalah penting jangan sampai kejadian itu memutus harapan mereka.
"Setelah mereka curhat, mereka kan ingin sekolah dan sebagainya. Nah memang agak sulit karena rata-rata usia korban 16 tahun, tidak ada ijazah SD, ini kan agak sulit," terangnya.
Tapi pihaknya akan mencoba memikirkan dan mendiskusikan, supaya korban bisa bersekolah informal. Pihaknya memastikan agar para korban bisa kembali melanjutkan hidup yang lebih baik.
"Hal paling penting adalah keberlanjutan kehidupan mereka supaya tidak terbebani masa lalu. Kita semua ingin mereka bisa kembali melanjutkan kehidupan yang lebih baik," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)