Malang: Salah satu korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Helen Priscella, 21, meninggal sekitar pukul 14.25 WIB, Selasa, 11 Oktober 2022. Korban meninggal saat menjalani perawatan intensif di RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Jawa Timur.
Jenazah korban langsung dipulangkan ke rumah duka di area Pondok Pesantren PPAI Al Aziz di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, dan tiba sekitar pukul 17.15 WIB.
Sekretaris Desa Amadanom, Ellis Feridian Vetoska, menceritakan awalnya Helen dilaporkan merupakan salah satu korban luka-luka akibat tragedi Stadion Kanjuruhan. Saat itu Helen sempat dirawat di RS Cakra Husada Turen di Malang.
"Setelah dirawat di RS Cakra, sempat pulang ke rumah, tapi di rumah anaknya mual-mual terus," katanya saat ditemui Medcom.id di Malang.
Melihat kondisi itu, orang tua Helen lalu membawa anak pertamanya tersebut ke RSSA Malang untuk perawatan lanjutan pada Senin 3 Oktober 2022. Di sana, baru diketahui apabila Helen mengalami pendarahan di bagian perutnya.
"Sampai di RSSA lalu di USG, baru ketahuan ternyata di perutnya itu ada cairan sekitar 500 cc, cairan darah. Saat itu diputuskan untuk operasi," ungkapnya.
Helen menjalani operasi pada Selasa 4 Oktober 2022 siang. Setelah operasi, Helen tidak sadarkan diri, bahkan saat dijenguk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu 5 Oktober 2022.
"Setelah operasi itu sampai sekarang dia nggak sadar. Waktu Pak Presiden Jokowi kesana itu pun dia belum sadar di ICU itu," ungkapnya.
Ellis mengaku tidak tahu apakah gas air mata yang menyebabkan Helen mengalami pendarahan. Namun, ia memastikan bahwa Helen mengalami sesak napas.
"Kita nggak tahu kena gas air mata atau tidak. Cuma dia muntah dan sesak. Tribun dia saya nggak tahu pasti, yang pasti di tribun yang paling banyak gas air mata disitu," terangnya.
Berdasarkan pengakuan pihak keluarga, Helen saat itu sempat berdesak-desakan saat keluar dari Stadion Kanjuruhan. Akibatnya tangan kiri Helen tergencet oleh besi yang berada di pintu keluar stadion.
"Ada cairan itu mungkin karena terinjak ya. Kalau kena gas kan nggak mungkin bisa luka di perut kan, jelas luka karena terinjak-injak atau kegencet orang lain," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 131 orang meninggal akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Dengan adanya penambahan korban hari ini, maka total korban meninggal dunia menjadi 132 orang.
Malang: Salah satu korban tragedi
Stadion Kanjuruhan, Helen Priscella, 21, meninggal sekitar pukul 14.25 WIB, Selasa, 11 Oktober 2022. Korban meninggal saat menjalani perawatan intensif di RSUD Saiful Anwar (RSSA)
Kota Malang, Jawa Timur.
Jenazah
korban langsung dipulangkan ke rumah duka di area Pondok Pesantren PPAI Al Aziz di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, dan tiba sekitar pukul 17.15 WIB.
Sekretaris Desa Amadanom, Ellis Feridian Vetoska, menceritakan awalnya Helen dilaporkan merupakan salah satu korban luka-luka akibat tragedi Stadion Kanjuruhan. Saat itu Helen sempat dirawat di RS Cakra Husada Turen di Malang.
"Setelah dirawat di RS Cakra, sempat pulang ke rumah, tapi di rumah anaknya mual-mual terus," katanya saat ditemui
Medcom.id di Malang.
Melihat kondisi itu, orang tua Helen lalu membawa anak pertamanya tersebut ke RSSA Malang untuk perawatan lanjutan pada Senin 3 Oktober 2022. Di sana, baru diketahui apabila Helen mengalami pendarahan di bagian perutnya.
"Sampai di RSSA lalu di USG, baru ketahuan ternyata di perutnya itu ada cairan sekitar 500 cc, cairan darah. Saat itu diputuskan untuk operasi," ungkapnya.
Helen menjalani operasi pada Selasa 4 Oktober 2022 siang. Setelah operasi, Helen tidak sadarkan diri, bahkan saat dijenguk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu 5 Oktober 2022.
"Setelah operasi itu sampai sekarang dia nggak sadar. Waktu Pak Presiden Jokowi kesana itu pun dia belum sadar di ICU itu," ungkapnya.
Ellis mengaku tidak tahu apakah gas air mata yang menyebabkan Helen mengalami pendarahan. Namun, ia memastikan bahwa Helen mengalami sesak napas.
"Kita nggak tahu kena gas air mata atau tidak. Cuma dia muntah dan sesak. Tribun dia saya nggak tahu pasti, yang pasti di tribun yang paling banyak gas air mata disitu," terangnya.
Berdasarkan pengakuan pihak keluarga, Helen saat itu sempat berdesak-desakan saat keluar dari Stadion Kanjuruhan. Akibatnya tangan kiri Helen tergencet oleh besi yang berada di pintu keluar stadion.
"Ada cairan itu mungkin karena terinjak ya. Kalau kena gas kan nggak mungkin bisa luka di perut kan, jelas luka karena terinjak-injak atau kegencet orang lain," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 131 orang meninggal akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Dengan adanya penambahan korban hari ini, maka total korban meninggal dunia menjadi 132 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)