medcom.id, Jakarta: Beben, Kepala Desa Batu Layang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, mendatangi Posko Ante Mortem Korban Ledakan Pabrik PT Panca Buana Cahaya Sukses. Kedatangannya untuk mencari warganya yang diduga menjadi korban ledakan di pabrik nahas itu.
Menurut pengakuan Beben, ada 12 warganya yang bekerja di pabrik itu. Dari dua belas orang warga, masih ada lima yang belum teridentifikasi.
"Sebanyak 12 orang kenal semua, masih family (keluarga), makanya semua tahu termasuk yang meninggal," ujar Beben di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 27 Oktober 2017.
Beben menuturkan lima orang warganya yang masih teridentifikasi bernama Adel, 21, Oleh, 24, Ega, 21, Gugun, 17, dan Naya Sunarya, 28. Sementara tujuh orang warga lainnya menderita luka-luka dan trauma.
"Tiga luka berat empat luka ringan dan trauma," lanjut Beben.
Beben juga menuturkan anak angkatnya, Darwin, merupakan salah satu pekerja di pabrik itu. Beruntung, anaknya selamat karena sebelum ledakan terjadinya ia meninggalkan lokasi pabrik untuk membeli kopi.
"Darwin menelepon saya sekitar pukul 11.00 WIB," ujar Beben.
Baca: Perusahaan Serahkan Uang untuk Perawatan Korban Ledakan
Pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses meledak sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis 27 Oktober 2017. Pabrik sekaligus gudang itu berlokasi di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi Desa Belimbing RT 20/10 Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
Insiden ini menewaskan 47 orang dari 103 pekerja yang berada di lingkungan pabrik. Sebanyak 46 orang mengalami luka-luka, 28 orang di antaranya dirawat di beberapa rumah sakit.
Dari 28 korban yang dirawat, tujuh korban mengalami luka serius. Selanjutnya, tiga korban mengalami luka bakar hingga 70 persen. Adapun tiga pekerja lainnya dinyatakan selamat dan tak mengalami luka. Data terakhir, sebanyak tujuh pekerja masih dicari.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/3NOEYaok" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Beben, Kepala Desa Batu Layang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, mendatangi Posko Ante Mortem Korban Ledakan Pabrik PT Panca Buana Cahaya Sukses. Kedatangannya untuk mencari warganya yang diduga menjadi korban ledakan di pabrik nahas itu.
Menurut pengakuan Beben, ada 12 warganya yang bekerja di pabrik itu. Dari dua belas orang warga, masih ada lima yang belum teridentifikasi.
"Sebanyak 12 orang kenal semua, masih family (keluarga), makanya semua tahu termasuk yang meninggal," ujar Beben di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 27 Oktober 2017.
Beben menuturkan lima orang warganya yang masih teridentifikasi bernama Adel, 21, Oleh, 24, Ega, 21, Gugun, 17, dan Naya Sunarya, 28. Sementara tujuh orang warga lainnya menderita luka-luka dan trauma.
"Tiga luka berat empat luka ringan dan trauma," lanjut Beben.
Beben juga menuturkan anak angkatnya, Darwin, merupakan salah satu pekerja di pabrik itu. Beruntung, anaknya selamat karena sebelum ledakan terjadinya ia meninggalkan lokasi pabrik untuk membeli kopi.
"Darwin menelepon saya sekitar pukul 11.00 WIB," ujar Beben.
Baca: Perusahaan Serahkan Uang untuk Perawatan Korban Ledakan
Pabrik kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses meledak sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis 27 Oktober 2017. Pabrik sekaligus gudang itu berlokasi di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi Desa Belimbing RT 20/10 Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang.
Insiden ini menewaskan 47 orang dari 103 pekerja yang berada di lingkungan pabrik. Sebanyak 46 orang mengalami luka-luka, 28 orang di antaranya dirawat di beberapa rumah sakit.
Dari 28 korban yang dirawat, tujuh korban mengalami luka serius. Selanjutnya, tiga korban mengalami luka bakar hingga 70 persen. Adapun tiga pekerja lainnya dinyatakan selamat dan tak mengalami luka. Data terakhir, sebanyak tujuh pekerja masih dicari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)