Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Hujan Deras, 6 Penerbangan di Bandara Hasanuddin Makassar Tertunda

Muhammad Syawaluddin • 13 Februari 2023 16:39
Makassar: Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda Kota Makassar sejak dini hari tadi tidak hanya menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Cuaca buruk ini juga mengganggu penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
 
Relation Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Iwan Risdianto, mengatakan akibat cuaca buruk ada enam penerbangan yang batal berangkat atau delay.
 
"Iya ada enam penerbangan yang delay akibat cuaca buruk saat ini," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 13 Februari 2023.

Iwan menjelaskan, dampak dari hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang yang terjadi pagi tadi hingga sore ini menyebabkan ada beberapa penerbangan yang harus tertunda.
 
Ia menyebut penerbangan tersebut yakni pesawat Wings Air IW1308 dengan rute Makassar-Bau Bau, Lion Air JT786 dengan rute Makassar-Ambon, dan Lion Air JT 871 rute Makassar - Balikpapan.
 
Baca: BPBD Sulsel Kerahkan 10 Perahu Karet Evakuasi Korban Banjir Makassar

Kemudian, Wings Air IW 1330 dengan rute Makassar-Toraja, Lion Air JT 892 rute Makassar-Gorontalo, kemudian Batik Air ID7294 rute Makassar-Singapura.
 
"Yang delay itu penerbangan penerbangan ke Balikpapan, Jakarta, Ternate dan Bau bau," ungkapnya.
 
Cuaca buruk sebelumnya telah diprediksi akan terjadi di Sulawesi Selatan. Bahkan BMKG telah mengumumkan akan terjadi cuaca ekstrem yang akan melanda di 12 daerah yang ada di Sulawesi Selatan.
 
BMKG menyebut hujan dengan Intensitas Lebat-Sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat meliputi Kabupaten Pinrang, Barru, Pangkajene dan kepulauan, Maros, Takalar, serta Kota Makassar dan Parepare.
 
Wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan meliputi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Kepulauan Selayar. Wilayah Sulawesi Selatan bagian timur meliputi Kabupaten Bone, Sinjai. Serta Potensi Angin Kencang di Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan.
 
Cuaca ekstrem itu menurut BMKG disebabkan adanya Tekanan Rendah (Low Pressure Area) di wilayah Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi.
 
Madden Julian Oscillation (MJO) berada pada kuadran 4 (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan. Model cuaca menunjukkan kelembaban udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah (70-90 persen).
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan