Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan. ANTARA/HO-Polda Sumbar
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan. ANTARA/HO-Polda Sumbar

Polisi Kesulitan Akses Lubang Tambang Batu Bara yang Meledak di Sawahlunto

Antara • 23 Desember 2022 06:47
Padang: Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar) terkendala melanjutkan proses penyelidikan akibat lubang tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) yang meledak di Kota Sawahlunto pada Jumat, 8 Desember 2022, masih belum dapat diakses.
 
"Kami belum dapat masuk ke lokasi tempat kejadian perkara, karena lubang tambang masih rusak. Saat ini masih diajukan anggaran ke Kementerian ESDM untuk membuka agar petugas dapat masuk ke lokasi kejadian," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulistyawandia, di Padang, Kamis, 22 Desember 2022.
 
Ia mengatakan inspektorat tambang mengajukan anggaran dan jika sudah ada anggaran maka lubang tersebut diperbaiki, agar petugas dapat masuk melakukan pemeriksaan.

Menurut dia, penyidik harus masuk ke dalam lubang tambang batu bara tersebut untuk memastikan api yang membuat letupan dan membakar lubang itu apa penyebabnya.
 
"Banyak kemungkinan yang mungkin menjadi penyebab mulai dari puntung rokok, korek api atau korsleting listrik akibat sistem listrik yang rusak dan sebagainya," kata dia.
 
Baca juga: 11 Karyawan PT NAL Diperiksa terkait Ledakan Tambang Batu Bara di Sawahlunto

Sementara itu untuk kegiatan produksi di tambang milik PT NAL ini tidak boleh beroperasi dalam satu bulan ke depan, dan untuk saksi yang telah diperiksa penyidik sebanyak 11 orang.
 
Ia menyebutkan 11 saksi tersebut jabatan yang paling tinggi diperiksa adalah Kepala Teknik Tambang (KTT) PT NAL, dan termasuk korban yang selamat tiga orang yang sudah pulang ke rumah usai mendapatkan perawatan di rumah sakit.
 
Menurut dia, hasil pemeriksaan sementara ledakan terjadi di lubang tambang tersebut akibat tingginya gas metan bertemu percikan api.
 
Dia mengatakan api itu muncul dari percikan alat untuk Jack Hammer atau alat yang merontokkan batu bara di dalam lubang dan hasilnya 10 pekerja meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka.
 
Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menegaskan seluruh tambang ilegal yang ada di provinsi tersebut mengurus seluruh perizinan, agar dapat beroperasi dan bagi yang sudah berizin supaya tertib menjalankan operasi di lokasi yang tepat dan jangan keluar dari zona yang ada.
 
"Kami lakukan sosialisasi lalu lakukan patroli untuk memeriksa perizinan tambang, dan jika masih tetap melakukan pelanggaran akan ditindak secara tegas," jelasnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan