Garut: Para calon haji asal dari Kabupaten Garut berencana mengundurkan diri setelah Kementrian Agama (Kemenag) menaikan harga ongkos biaya haji sebesar Rp69,2 juta per orang. Meskipun, Pemerintah Arab Saudi sudah menurunkan biaya mencapai 30 persen.
Seorang calon haji, Aep Hendy, 48, mengatakan, kenaikan harga ongkos haji sangat memberatkan. Apalagi mereka yang berasal dari kalangan tak mampu dipastikan mundur. Kenaikan tersebut juga tidak sebanding dengan menurunnya harga paket haji dari Pemerintah Arab Saudi semula Rp22 juta menjadi Rp19 juta.
"Dipastikan dengan kenaikan ongkos naik haji bagi orang tidak mampu bisa-bisa dari mereka akan mundur karena tidak ada lahan pertanian dan rumah yang bisa dijual. Karena, semuanya hanya memanfaatkan uang dengan modal dari menabung. Kenaikan itu dipastikan mereka akan mundur bagi kami mempertanyakan kenaikan itu untuk apa saja?," katanya, Rabu, 25 Januari 2023.
Ia mengatakan para calon haji banyak dari mereka yang menjual harta bendanya demi bisa berangkat ke Tanah Suci. Dengan kenaikan drastis ini, tidak ada harta benda lagi yang bisa dijual untuk menutupi kekurangan biaya naik haji.
"Kalau kami menjual tanah, setelah pulang haji nanti dipastikan tidak ada usaha dan jika saya harus menjual rumah setelah pulang haji akan tinggal di mana, cuman buat ibadah saja kok dipersulit dan kami meminta agar pemerintah supaya melakukan upaya supaya kenaikan di tahun 2023 ini tetap tidak ada kenaikan karena berat bagi warga kecil," ujarnya.
Sementara itu, calon jemaah haji lainnya, Tuti, 46, warga Tasikmalaya, mengatakan, kenaikan ongkos naik haji tahun ini memang membuat para calon di berbagai daerah mengeluh. Yang memberatkan harus menutupi sisa kekurangan biayanya.
"Kenaikan ongkos naik haji pada tahun 2023 ini, bagi kami tidak tahu maju maupun mundur apalagi harus menyiapkan uang sebesar Rp60 juta lebih dari mana? kami meminta Kemenag supaya mengkaji ulang dengan kenaikan naik haji, apalagi pemerintah Arab Saudi selama ini sudah menurunkan mencapai 30 persen dan kenaikan tersebut buat apa agar para calon jemaah haji mengetahuinya," paparnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Garut: Para calon haji asal dari Kabupaten Garut berencana mengundurkan diri setelah Kementrian Agama (Kemenag) menaikan harga
ongkos biaya haji sebesar Rp69,2 juta per orang. Meskipun, Pemerintah Arab Saudi sudah menurunkan biaya mencapai 30 persen.
Seorang calon haji, Aep Hendy, 48, mengatakan, kenaikan harga ongkos haji sangat memberatkan. Apalagi mereka yang berasal dari kalangan tak mampu dipastikan mundur. Kenaikan tersebut juga tidak sebanding dengan menurunnya harga
paket haji dari Pemerintah Arab Saudi semula Rp22 juta menjadi Rp19 juta.
"Dipastikan dengan kenaikan ongkos naik haji bagi orang tidak mampu bisa-bisa dari mereka akan mundur karena tidak ada lahan pertanian dan rumah yang bisa dijual. Karena, semuanya hanya memanfaatkan uang dengan modal dari menabung. Kenaikan itu dipastikan mereka akan mundur bagi kami mempertanyakan kenaikan itu untuk apa saja?," katanya, Rabu, 25 Januari 2023.
Ia mengatakan para calon haji banyak dari mereka yang
menjual harta bendanya demi bisa berangkat ke Tanah Suci. Dengan kenaikan drastis ini, tidak ada harta benda lagi yang bisa dijual untuk menutupi kekurangan biaya naik haji.
"Kalau kami menjual tanah, setelah pulang haji nanti dipastikan tidak ada usaha dan jika saya harus menjual rumah setelah pulang haji akan tinggal di mana, cuman buat ibadah saja kok dipersulit dan kami meminta agar pemerintah supaya melakukan upaya supaya kenaikan di tahun 2023 ini tetap tidak ada kenaikan karena berat bagi warga kecil," ujarnya.
Sementara itu, calon jemaah haji lainnya, Tuti, 46, warga Tasikmalaya, mengatakan, kenaikan ongkos naik haji tahun ini memang membuat para calon di berbagai daerah mengeluh. Yang memberatkan harus menutupi sisa kekurangan biayanya.
"Kenaikan ongkos naik haji pada tahun 2023 ini, bagi kami tidak tahu maju maupun mundur apalagi harus menyiapkan uang sebesar Rp60 juta lebih dari mana? kami meminta Kemenag supaya mengkaji ulang dengan kenaikan naik haji, apalagi pemerintah Arab Saudi selama ini sudah menurunkan mencapai 30 persen dan kenaikan tersebut buat apa agar para calon jemaah haji mengetahuinya," paparnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)