Koba: Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, mengingatkan warga untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang berpotensi muncul saat peralihan musim.
"Saat musim kemarau jelas kasus DBD menurun, perlu diwaspadai saat peralihan musim kemarau ke musim hujan," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Anas Maarif di Koba, Rabu, 24 Agustus 2022.
Anas menjelaskan pihaknya melalui bidang promosi kesehatan (Promkes) terus melakukan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat terutama untuk penyakit DBD dan malaria.
"Sosialisasi yang kami lakukan ini dalam rangka pencegahan karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati," jelasnya.
Anas menjelaskan hingga Juli 2022 tercatat sebanyak 36 kasus demam berdarah dengue yang tersebar di seluruh atau enam kecamatan daerah setempat.
"Kita melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara berkala, dalam rangka pencegahan dan pengendalian kasus demam berdarah dengue (DBD)," ungkap Anas.
Anas menyebut PSN dilakukan secara berkala di semua lokasi yang pernah terjadi kasus DBD dan ini langkah antisipasi mengingat intensitas hujan mulai tinggi.
"Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi di wilayah kerja Puskesmas Pangkalanbaru, diketahui masih ada warga yang terkena DBD, namun tidak berobat ke fasilitas kesehatan dan hanya berobat jalan," ujarnya.
Koba: Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan
Bangka Belitung, mengingatkan warga untuk mewaspadai penyakit
demam berdarah dengue (DBD) yang berpotensi muncul saat peralihan musim.
"Saat musim kemarau jelas kasus
DBD menurun, perlu diwaspadai saat peralihan musim kemarau ke musim hujan," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Anas Maarif di Koba, Rabu, 24 Agustus 2022.
Anas menjelaskan pihaknya melalui bidang promosi kesehatan (Promkes) terus melakukan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat terutama untuk penyakit DBD dan malaria.
"Sosialisasi yang kami lakukan ini dalam rangka pencegahan karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati," jelasnya.
Anas menjelaskan hingga Juli 2022 tercatat sebanyak 36 kasus demam berdarah dengue yang tersebar di seluruh atau enam kecamatan daerah setempat.
"Kita melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara berkala, dalam rangka pencegahan dan pengendalian kasus demam berdarah dengue (DBD)," ungkap Anas.
Anas menyebut PSN dilakukan secara berkala di semua lokasi yang pernah terjadi kasus DBD dan ini langkah antisipasi mengingat intensitas hujan mulai tinggi.
"Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi di wilayah kerja Puskesmas Pangkalanbaru, diketahui masih ada warga yang terkena DBD, namun tidak berobat ke fasilitas kesehatan dan hanya berobat jalan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)