Tegal: Ruas Jalan Yomani-Guci di Bukit Clirit, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang terdampak bencana longsor pada Selasa, 15 Februari 2021, sangat berimbas dengan kondisi objek wisata di kawasan kaki Gunung Slamet. Beberapa di antaranya yakni wisata pemandian air panas Guci dan Clirit View di Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang.
"Sudah lebih dari dua minggu, objek wisata kami sepi. Tidak ada pengunjung," kata Pengelola Wisata Clirit View, Johan Prasetio, Jumat, 5 Maret 2021.
Dia mengungkapkan, ketiadaan pengunjung membuat puluhan karyawan dirumahkan. Mereka akan kembali bekerja setelah jalan di kawasan Bukit Clirit, rampung diperbaiki.
Menurutnya, sejak Bukit Clirit longsor, hampir tidak ada wisatawan yang berkunjung. Padahal biasanya, dalam satu Minggu sedikitnya ada 1.000 wisatawan yang datang.
"Harga tanda masuk di kami Rp10 ribu dengan jumlah karyawan ada 25. Tapi sekarang karyawan diliburkan dulu karena tidak ada wisatawan yang datang," ujar Johan.
Baca juga: 7.128 Orang di Tegal Sudah Divaksin Covid-19 hingga Vaksinasi Tahap II
Dia mengutarakan, imbas longsornya Bukit Clirit, juga dialami obyek wisata lain di wilayah Kecamatan Bojong dan Bumijawa. Termasuk pemandian air panas Guci. Ia pun berharap agar jalan di kawasan Bukit Clirit segera diperbaiki sehingga perekonomian di tempat wisata dapat normal kembali.
"Semoga jalan Bukit Clirit yang amblas segera diperbaiki. Supaya obyek wisata kembali bergairah dan karyawan kembali bekerja," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah mengaku sejak jalan Bukit Clirit amblas, banyak keluhan dari masyarakat dan pengelola objek wisata. Rata-rata mengeluhkan kondisi tempat wisata sepi. Ia pun telah meminta kepada dinas terkait agar segera memperbaiki jalan yang terkena longsor.
"Sehingga destinasi wisata di Kabupaten Tegal dapat kembali menggeliat dan karyawan kembali bekerja seperti sedia kala," ungkap Azizah.
Tegal: Ruas Jalan Yomani-Guci di Bukit Clirit, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang terdampak bencana longsor pada Selasa, 15 Februari 2021, sangat berimbas dengan kondisi objek wisata di kawasan kaki
Gunung Slamet. Beberapa di antaranya yakni wisata pemandian air panas Guci dan Clirit View di Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang.
"Sudah lebih dari dua minggu, objek wisata kami sepi. Tidak ada pengunjung," kata Pengelola Wisata Clirit View, Johan Prasetio, Jumat, 5 Maret 2021.
Dia mengungkapkan, ketiadaan pengunjung membuat puluhan karyawan dirumahkan. Mereka akan kembali bekerja setelah jalan di kawasan Bukit Clirit, rampung diperbaiki.
Menurutnya, sejak Bukit Clirit longsor, hampir tidak ada wisatawan yang berkunjung. Padahal biasanya, dalam satu Minggu sedikitnya ada 1.000 wisatawan yang datang.
"Harga tanda masuk di kami Rp10 ribu dengan jumlah karyawan ada 25. Tapi sekarang karyawan diliburkan dulu karena tidak ada wisatawan yang datang," ujar Johan.
Baca juga:
7.128 Orang di Tegal Sudah Divaksin Covid-19 hingga Vaksinasi Tahap II
Dia mengutarakan, imbas longsornya Bukit Clirit, juga dialami obyek wisata lain di wilayah Kecamatan Bojong dan Bumijawa. Termasuk pemandian air panas Guci. Ia pun berharap agar jalan di kawasan Bukit Clirit segera diperbaiki sehingga perekonomian di tempat wisata dapat normal kembali.
"Semoga jalan Bukit Clirit yang amblas segera diperbaiki. Supaya obyek wisata kembali bergairah dan karyawan kembali bekerja," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah mengaku sejak jalan Bukit Clirit amblas, banyak keluhan dari masyarakat dan pengelola objek wisata. Rata-rata mengeluhkan kondisi tempat wisata sepi. Ia pun telah meminta kepada dinas terkait agar segera memperbaiki jalan yang terkena longsor.
"Sehingga destinasi wisata di Kabupaten Tegal dapat kembali menggeliat dan karyawan kembali bekerja seperti sedia kala," ungkap Azizah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)