Gambar tangkapan lauar suasana IGD RSSA Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. (Foto:Istimewa)
Gambar tangkapan lauar suasana IGD RSSA Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. (Foto:Istimewa)

Pasien Covid-19 Berjejal di IGD RSSA Malang

Media Indonesia.com • 29 Desember 2020 11:08
Malang: Fasilitas perawatan pasien covid-19 di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, penuh sesak. Puluhan pasien berjejal terpaksa antre di IGD menunggu dipindah ke ruang rawat inap.
 
Namun, manajemen RSSA sudah bisa bernapas lega. Pasalnya, sebanyak 46 relawan covid-19 mulai Selasa, 29 Desember 2020, bertugas membantu tenaga kesehatan dalam merawat pasien. 
 
Para relawan itu direkrut sebagai pegawai kontrak selama masa pandemi. Mereka sudah menjalani tes dan pelatihan alat pelindung diri (APD), perawatan pasien covid-19, protokol kesehatan, sampai komunikasi efektif. 

"Relawan sudah bisa bertugas hari ini," tegas Kasubag Humas RSSA Malang Dony Iryan Vebry Prasetyo, Selasa, 29 Desember 2020.
 
Keberadaan relawan akan menambah tenaga kesehatan yang sempat kewalahan dalam menangani pasien covid-19 di RS milik Pemerintah Provinsi Jatim tersebut. 
 
Baca juga:  Sanksi Teguran bagi Pelanggar Prokes Dinilai Tak Efektif
 
Relawan mulai dokter, perawat, radiografi, dan tenaga lainnya tak menunggu lama. Mereka langsung bertugas di ruang rawat inap dan ICU yang kondisinya sudah sesak.
 
"Ruang perawatan sudah penuh sesak, pasien mengantre di ruang perawatan," ungkapnya.
 
Sebanyak 113 dari sebelumnya 83 pasien berada di ruang perawatan termasuk mereka yang di ICU. Manajemen RSSA pun menambah 53 tempat tidur di ruang lain dan langsung terisi 30 pasien.
 
Bahkan, ruang IGD semula berkapasitas 20 tempat tidur dimodifikasi agar mampu merawat 30 pasien. Faktanya, kini justru ditempati 34 pasien.  Para pasien itu terpaksa antre menunggu giliran dipindah ke ruang rawat inap.
 
Kendati over kapasitas, akan tetapi pasien-pasien tersebut masih berada di areal IGD. Sejauh ini RSSA sudah berupaya mengoptimalkan pelayanan mulai menambah tenaga kesehatan, memodifikasi ruangan untuk perawatan sampai memobilisasi pasien ke ruang perawatan lain.
 
Namun, pasien terus berdatangan membuat tenaga kesehatan kewalahan apalagi kondisinya over kapasitas. "Kita tidak bisa menolak pasien. Sekarang saja di IGD merawat 34 pasien, padahal kapasitas maksimalnya 20," ungkapnya. (Bagus Suryo)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan