Gubernur Jatim Khofifah Indar Parwansa, saat meninjau banjir di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Sabtu, 6 Februari 2021. (Foto: Istimewa/Dok Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parwansa, saat meninjau banjir di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Sabtu, 6 Februari 2021. (Foto: Istimewa/Dok Pemprov Jatim)

Pemprov Jatim Akan Revitalisasi Infrastruktur Atasi Banjir Jombang

Amaluddin • 07 Februari 2021 11:13
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut banjir yang melanda Kabupaten Jombang, disebabkan kerusakan infrastruktur; tanggul dan cek dam jebol. Kerusakan infrastruktur akibat material erupsi Gunung Kelud beberapa tahun lalu, disertai penyumbatan sampah.
 
"Jadi perlu dilakukan revitalisasi ceck dam. Sedimentasi akibat erupsi juga harus dinormalisasi," kata Khofifah, di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Sabtu, 6 Februari 2021.
 
Khofifah pun meminta seluruh warga Jatim gotong royong menjadi relawan 'Jogo Kali'. Ia juga berpesan agar warga Jatim tak membuang sampah ke sungai.

"Tadi saya dapat video dari tim BBWS. Ada sampah yang sangat banyak di badan sungai yang menyebabkan penyumbatan. Sampah-sampah ini harus diambil dengan long arm ekskavator. Sampahnya menyumbat aliran air  sama dengan yang kemarin di Gempol Pasuruan, yang akhirnya membuat luapan sungai," terang dia.
 
Baca juga: Banjir Surut, Bandara Ahmad Yani Beroperasi Lagi
 
Menurut Khofifah peran semua pihak dibutuhkan untuk mencegah banjir. Kepala daerah, relawan jogo kali, dan organisasi peduli lingkungan diharapkan mengintensifkan revitalisasi sungai, revegetasi, dan menjauhkan kebiasaan membuang sampah di sungai.
 
"Tolong sama-sama memantau dan aktif mengingatkan.Masyarakat jangan membuang sampah langsung ke sungai. Karena dampaknya jangka panjang, seperti banjir," jelasnya.
 
Selain itu sedimentasi juga menjadi persoalan lain yang kerap membuat aliran kali meluap, salah satunya Kali Konto. Saat curah hujan tinggi, aliran Kali Konto kerap membawa material dan menyebabkan Tanggul Kontogude atau Rolag 70, di Desa Bugasur Kedaleman Kecamatan Gudo jebol.
 
"Di Rolag 70 kita ingin cek kecukupan jumbo bag yang disiapkan BBWS dan Pemprov. Long arm eskavator dan jumbo bag sudah tiba, ada bio bag juga. Nanti juga dikuatkan dengan tiang pancang dari kayu serta sesek sebagai penahan, insyaallah penahan ini akan mampu membendung 80 persen aliran air untuk tidak meluap ke jalan raya. Semoga dalam waktu dua sampai tiga hari ini selesei," imbuh Khofifah.
 
Sedangkan untuk jangka panjangnya, Khofifah menjelaskan Pemprov Jatim akan melakukan kordinasi dengan kementerian PUPR, untuk memfokuskan revitalisasi tanggul dan cek dam serta normalisasi sungai.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan